mepnews.id – THR (Tunjangan Hari Raya) sudah di ambang mata? Alhamdulillah. Uang THR tentu ditunggu-tunggu orang yang berhak dan berksempatan mendapatkannya. Tapi, uang itu perlu dikelola dengan baik. Jangan sampai, hanya karena memburu keinginan, uang habis tapi kebutuhan masih banyak yang belum terpenuhi.

Nur Aini Hidayati PhD
Nur Aini Hidayati SE MSi PhD, dosen Ilmu Ekonomi Univeritas Airlangga (Unair), mengingatkan masyarakat untuk bijak dan baik dalam mengelola THR.
“Pemborosan pada umumnya terjadi akibat tidak adanya rancangan skala prioritas. Mereka cenderung mengutamakan keinginan; bukan kebutuhan. Salah kaprah ini mengakibatkan THR habis sebelum kebutuhan primer terpenuhi,” kata ia.
Menurut Nur Aini, salah satu hal yang dapat meminimalkan sifat boros adalah menentukan skala prioritas. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui alokasi dana yang terpakai untuk kebutuhannya.
“Jangan sampai kita terlena membelanjakan uang THR sembarangan tanpa rancangan skala prioritas yang tepat. Akibatnya, kewajiban-kewajiban yang seharusnya kita tunaikan malah tidak dapat dilaksanakan. Salah satunya, kewajiban membayar zakat,“ imbuhnya.
Tak lupa, Nur Aini mengingatkan untuk berbagi. Jika ingin berbagi kepada sanak saudara dan orang-orang yang membutuhkan, sebaiknya buat listing siapa saja yang menerima. Hal itu dapat meminimalkan peluang over budgeting alias anggaran berlebihan saat Lebaran.
“Perlu diingat, untuk berbagi ini harus mendahulukan orang tua sebagai rasa syukur dan terima kasih kita,” ujar Koordinator Bidang Pengawasan dan Pendidikan Pusat Pengelolaan Dana Sosial Unair itu.
Bijak mengelola THR tak hanya dengan menentukan skala prioritas, namun juga menumbuhkan prinsip untuk tidak membelanjakan uang di luar kebutuhan primer.
“Biasanya, pusat-pusat perbelanjaan menawarkan potongan harga. Akibatnya, kalau belanja di mal, orang terlena. Pada momen menjelang Lebaran, biasanya mal melakukan teknik marketing dengan memberikan potongan harga tinggi agar kita lebih konsumtif,” tuturnya.
Maka, masyarakat perlu mencatat segala kebutuhan saat berbelanja. Hal tersebut untuk menghindari membeli barang di luar kebutuhan. Ini juga pengingat untuk membelanjakan uang dengan tepat dan sesuai kebutuhan
Ia menghimbau masyarakat menyisihkan dana untuk tabungan jangka panjang setelah membelanjakan uang THR dengan tepat. Tabungan jangka panjang merupakan hal esensial untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan menghindari hutang.
“Pengelolaan uang ini tak hanya pada momen Ramadan, tapi juga harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Menabung tak harus dengan nominal banyak. Kuncinya adalah konsisten dan dilakukan pada awal bulan,” ungkapnya. (Satrio Dwi Naryo)