Si Mungil Rusa Bawean

Oleh: Dini Eka Thoyyibah

mepnews.id – Salah satu dari keragaman hayati di Indonesia adalah rusa Bawean. Rusa yang dalam Bahasa taksonomi dinamai Axis kuhlii dalam sub Hyelaphus kuhlii ini hewan endemik khas Pulau Bawean.

Pulau Bawean sendiri terletak di Laut Jawa antara Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa. Banyak orang belum tahu pulau ini karena ukurannya yang kecil. Padahal, Bawean sering dijuluki sebagai ‘mutiara tersembunyi di Laut Jawa.’ Bahkan ada pula yang menyebutnya ‘sekeping nirwana di Laut Jawa.’

Apakah seindah itu Pulau Bawean? Tentu saja iya!

Walau luasnya hanya 197 km2, Bawean tidak kalah dengan pulau lain dalam hal keindahan, sejarah, flora, fauna, dan lain-lain. Siapa pun yang melihatnya akan terhipnotis alamnya yang begitu indah nan elok serta menyejukkan hati. Nah, salah satu fauna yang elok dari pulau kecil ini adalah rusa.

Rusa Bawean termasuk satu dari empat spesies rusa endemik di Indonesia loh. Ada rusa Sambar (Cervus uni- color), rusa Timor (Rusa timorensis), rusa Bawean (Axis kuhlii) dan muncak (Muntiacus muntjak).

Tahukah kamu dengan rusa mungil dari Bawean ini? Ya. Dia termasuk salah satu maskot di Asian Games 2018, yang bernama Atung.

Meski endemik di Bawean, Axis kuhlii sudah dilestarikan di beberapa tempat. Bisa ditemukan di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Di Malang, rusa Bawean juga terdapat di tempat wisata Jawa Timur Park 2. Bisa juga di Wisata Solo Safari di Kota Solo. Rusa Bawean juga ada di bermacam-macam tempat.

Rusa yang aktif saat sore hingga malam hari, antara jam 17:00 hingga 21:00, ini termasuk fauna yang terancam punah. Penyebabnya antara lain pemburuan liar, perubahan habitat, kehilangan habitat, fragmentasi habitat, dan eksploitasi hutan sekunder menjadi tempat penanaman pohon jati.

Maka dari itu, dibuatkanlah penangkaran untuk menjaga dan melestarikan rusa Bawean agar tidak punah. Penangkaran terdapat di Dusun Tampo Desa Pudakit Barat dan di tempat wisata Dusun Mombhul Desa Sidogedungbatu, keduanya di Kecamatan Sangkapura. Akan tetapi, dua daerah penangkaran ini jelas jauh berbeda lingkungan. Penangkaran di Pudakit Barat, tempatnya berada di atas bukit atau pegunungan. Penangkaran rusa di Mombhul berada di dataran rendah atau pantai.

Saya pernah mengunjungi penangkaran di Pudakit Barat. Perjalanan menuju ke sana cukup sulit. Tempatnya di dataran tinggi, serta saya harus melewati desa agar mencapai tujuan. Kondisi jalannya berliku-liku, curam, licin dan tidak terlalu lebar. Perjalanan ke sana jadi cukup rumit dan sulit serta lumayan lama. Tetapi, saat sudah mencapai puncak, semua rintangan yang kita hadapi segera terbayar oleh pemandangan yang begitu asri, hijau, serta nyaman. Apalagi sembari melihat rusa-rusa mungil yang lucu.

Rusa Bawean memiliki tubuh lebih kecil dibandingkan dengan jenis rusa lainnya. Hewan ini juga dikenal dengan sebutan Bawean hog deer, Kuhl’s hog deer, Ciervo de Kuhl, dan Cerf de Bawean. Tingginya 60 hingga 70 cm, panjang ekornya sekitar 20 cm, panjang tubuhnya 105-115 cm. Yang jantan lebih besar daripada yang betina. Rata-rata bobot tubuhnya 15-25 kg untuk rusa betina dan 19-30 kg untuk rusa jantan. Ekornya berwarna cokelat-keputihan.

Di penangkaran Pudakit Barat terdapat juga tempat istirahat yang juga mejual menu makanan-minuman. Maka, jika ingin ke penangkaran rusa, siapkan uang agar tidak kelaparan atau kehausan.

Meski rusanya memiliki tubuh mungil dengan tampilan menggemaskan, jangan dibawa pulang. Ini termasuk hewan yang dilindungi dan diupayakan berkembang di habitatnya sendiri.

  • Penulis adalah siswi MTs Hasan Jufri, Bawean, Jawa Timur

Facebook Comments

Comments are closed.