Beri Pujian pada Upaya Anak untuk Berhasil

Oleh: Esti D. Purwitasari

mepnews.id – Akhir pekan lalu, di rumah seorang kerabat, saya menyaksikan proses pemberdayaan anak yang menurut saya cukup bagus. Kala itu saya saksikan kemenakan saya usia SD awal sedang membuat telur dadar. Ibunya duduk di sampingnya sambil sesekali berbicara. Lalu telur dadarnya kami makan bersama-sama.

“Apa yang kau ucapkan pada Ninoy, Dik?” tanya saya pada si emak.

“Nggak ngomong apa-apa. Cuma sesekali bilang ‘Bagus’ saat dia ngocok telur, terus saat memanaskan wajan. Terus, telur dadarnya, walau sedikit gosong, kau mau makan juga…hahaha.”

“Halah, gosong sedikit juga enak. Yang penting Noy senang masakannya kita makan bareng-bareng.”

…………..

Pembaca yang budiman, saya bukan semacam chef Juna untuk bisa menilai masakan seseorang. Tapi, saya menempatkan diri sebagai kerabat, tante, tamu, yang ingin menghargai jerih payah anak kecil. Tentu saja, harapannya adalah membuat si anak tumbuh dan berkembang makin baik saat usianya bertambah.

Buat saya, beberapa kata ‘Bagus’ yang diucapkan emaknya merupakan ‘pujian positif’ yang perlu bagi perkembangan mental anak. Pujian adalah salah satu bentuk pengakuan positif yang diberikan atas prestasi, usaha, atau perilaku yang baik.

Pujian itu penting bagi perkembangan mental anak karena bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri, membentuk persepsi positif tentang diri anak, mendorong motivasi dan usaha dia, bisa mengurangi stres dan cemas akan kegagalan, serta bisa meningkatkan hubungan sosial antara kami dengan si anak.

Tentu saja, agar berdampak positif, pujian itu harus kami berikan dengan tulus. Bukan pujian yang berlebihan. Rasul melarang kita memberikan pujian berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan itu bisa menjadi kontraproduktif dan punya efek samping.

Selain diberi pujian sewajarnya, anak juga perlu mendapat bimbingan.

Nah, sekarang mana yang lebih penting untuk dipujikan pada anak; proses membuat telur dadar atau hasil telur dadarnya?

Saya rasa keduanya memiliki nilai masing-masing dalam perkembangan anak. Boleh mengacungkan jempol pada prosesnya, boleh juga pada hasilnya. Namun, jika ingin mendapatkan manfaat jangka panjang, lebih bagus jika kita memuji prosesnya.

Memuji proses bisa mendorong anak untuk lebih fokus pada usaha dan belajar. Anak bisa memahami bahwa usaha, ketekunan, dan belajar merupakan bagian penting dari mencapai tujuan. Ini mengajarkan mereka untuk menghargai proses, bahkan saat ia belum mencapai hasil yang diharapkan.

Pujian pada proses juga bisa memberikan rasa percaya diri berkelanjutan pada anak. Ia jadi tahu bahwa upaya dan kerja kerasnya diakui orang tua dan orang-orang sekitarnya meski hasil akhirnya belum sempurna. Kalau sudah cukup pede atas prosesnya, anak anak terdorong untuk lebih berani melakukan eksplorasi dan kreativitas.

Yang tak kalah penting, dengan kita memuji proses maka anak-anak belajar mengatasi kegagalan secara lebih baik. Anak akan menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, kegagalan adalah kesempatan untuk tumbuh dan meningkatkan keterampilan.

Meski demikian, saya juga memuji telur dadar buatan Ninoy. Pujian atas pencapaiannya juga penting dan efektif, asal itu dikaitkan dengan usaha dan perjuangan yang dilakukan Noy dalam proses mencapai hasil.

Facebook Comments

Comments are closed.