mepnews.id – Gladys Aulia Rizqi tentu sangat bahagia. Pasalnya, ia menuntaskan studi S1 Psikologi dengan menyandang dua gelar sekaligus; Sarjana Psikologi dari Fakultas Pisikologi Universitas Airlangga Surabaya dan Bachelor of Behavioral Science (Psych) dari Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia. Gelar ganda itu didapat berkat mengikuti program double degree.
Di sela wisuda Juni 2022, Gladys mengungkapkan keinginan untuk mengikuti International Undergraduate Programme (IUP) sudah muncul sejak SMA. IUP Unair menjadi pilihan Gladys saat itu.
“Saya tertarik pada Psikologi Unair dan saya research sendiri melalui websitenya. Saya menemukan program Double Degree 2+2. Saya tertarik karena bisa berkesempatan kuliah di Unair dan di Australia serta mendapat dua gelar,” jelas gadis asal Kediri itu.
Menempuh studi S1 di Fakultas Psikologi Unair, Gladys berusaha keras agar IPK-nya tercukupi untuk memenuhi persyaratan lanjut ke QUT. Di sisi lain, Gladys aktif dalam kegiatan kampus antara lain menjadi anggota UKM Fotografi, menjadi pengurus non-atlet di UKM Basket, mengikuti kepanitiaan Rektor Cup tahun 2019, dan kepanitiaan lomba basket psychofest 2019.
“Saya juga mengikuti kursus Bahasa Inggris dan persiapan IELTS guna mempersiapkan lanjut ke QUT di IALF,” ungkap Gladys.
Setelah mengikuti berbagai persiapan, Gladys berangkat ke QUT pada Februari 2020. Sebulan setelah itu, pandemi COVID-19 melanda. Tak pelak, ia merasakan lockdown saat awal-awal adaptasi berkuliah.
“Saat itu saya ingat mendapat tugas essay pertama. Karena mendapat nilai jelek, saya sempat down saat itu. Tetapi saya tidak menyerah. Setelah beradaptasi, saya enjoy dengan semua itu. Bahkan saya sempat balik ke Indonesia dan tidak bisa kembali selama setahun pada 2021,” papar Gladys.
Dalam proses menyelesaikan studi, Gladys juga pernah gagal lagi dalam suatu tugas kuliah. Tetapi ia tidak menyerah walau tugas dan matakuliah yang diambil sangat susah. “Alhamdulillah saya bisa lulus tepat waktu dan kembali terbang ke Australia pada April 2022 untuk wisuda di QUT.”
Gladys lalu menjelaskan, di samping kuliah tetap usahakan untuk berkontribusi aktif di fakultas maupun universitas. Selain itu, para mahasiswa boleh memanfaatkan kesempatan yang diberikan universitas untuk outbound seperti exchange guna memperluas jaringan, pengetahuan dan pengalaman.
“Kalau ingin ikut double degree, belajarlah untuk mata kuliah yang diikuti, jauh-jauh hari kursus bahasa Inggris persiapan IELTS, lakukan riset tentang negara yang dituju, hubungi kakak tingkat yang sudah berkuliah di sana untuk bertanya seputar kuliah, culture dan lain-lain,” jelasnya.
Hal itu penting untuk mempersiapkan diri agar lebih matang dan yakin. Terkadang mahasiswa berpikir sekolah di luar negeri susah, mahal dan ribet. Padahal, jika tahu semua informasi, ketakutan-ketakutan itu tidak terjadi. “Oleh karena itu, harus fokus dan meyakinkan diri untuk bisa berangkat double degree,” ujar Gladys.
Juga, peran orang tua sangat penting. “Ayah saya sangat support saya dalam mewujudkan keinginan untuk mengambil program double degree dan bisa berkuliah di Australia. Ibu saya selalu memotivasi untuk tetap yakin pada diri sendiri dan memanfaatkan kesempatan yang ada secara maksimal.” (*)