mepnews.id – Vina Kusuma Andriani berhasil lolos menjadi awardee IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) di Korea University, Korea Selatan. Mahasiswa Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu punya kiat khusus untuk bisa tembus ke Korea dan saat menghadapi culture shock.
IISMA merupakan program yang dicanangkan Kemendikbud-Ristek dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri. Vina mengetahui program ini melalui penyuluhan yang diadakan Airlangga Global Engagement (AGE) Unair.
“Dulu, aku tahunya ada program IISMA ini mepet banget sama deadline pendaftaran. Jadi aku langsung daftar tes TOEFL ITP,” jelasnya.
Proses yang paling membuat Vina deg-degan adalah saat menyiapkan berkas. Dalam pembuatan esai, Vina sangat terbantu oleh teman-teman mahasiswa, kakak tingkat, bahkan dosen.
“So, me being here right now is all thanks to them too. Terima kasih kepada Bu Yani, mbak Kim, mbak Carissa, Elka, dan Carina yang waktu itu sudah bantu preparation essay-ku,” ucapnya.
Saat bisa kuliah di Korea, Vina mengaku ada beberapa hal yang membuat syok. Mulai dari toilet hingga kondisi geografis.
Toilet di Korea ternyata tidak menyediakan bidet. “Buat orang Indonesia, setiap habis buang hajat di toilet, kalau nggak dibersihin pakai air rasanya kurang afdol gitu,” cerita Vina.
Kedua, di Korea Selatan banyak makanan mengandung babi atau memiliki risiko terkontaminasi silang (cross contamination risk) dengan babi karena diproduksi dalam satu pabrik dengan yang mengolah produk babi. “Jadi, kalau mau aman, ya masak sendiri di dorm aja,” lanjutnya.
Dorm atau asrama di Korea University menggunakan sistem dapur bersama. Semua penghuni asrama yang ingin memasak dan ingin menyimpan barang di kulkas, semua dijadikan satu di lantai satu.
“Saranku, bawa bumbu dapur atau bumbu masakan yang siap pakai dari indonesia, biar di sini makannya bisa aman dan tenteram,” imbuhnya.
Hal lain yang membuat Vina syok adalah kondisi geografis di Kota Seoul. Kota ini memiliki banyak bukit sehingga mengharuskan Vina mendaki dan menuruni bukit.
“Dorm-ku juga di puncak bukit. Jadi, buat yang pengen ke Korea University, kakinya harus dilatih mulai sekarang, ya. Biar nggak kaget kayak aku,” ujarnya.
Selain mengikuti perkuliahan di Korea University, Vina juga mengikuti program Buddy yang diikuti semua mahasiswa exchange atau visiting student di Korea University. Semua mahasiswa terbagi menjadi beberapa kelompok besar yang kemudian dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
“Masing-masing kelompok kecil dikenalkan dengan satu local student yang akan mengenalkan kita terhadap kehidupan sosial kampus dan budaya di sini,” terangnya.
Pada akhir, Vina menyampaikan terima kasih kepada FEB UNAIR karena telah membantu melakukan persiapan IISMA. Vina merasa sangat dibantu terkait kebutuhan dokumen persyaratan yang dibutuhkan program IISMA. Vina juga merasa terbantu secara finansial karena ada beberapa hal yang tidak ter-cover oleh beasiswa.
“Semua berkat bantuan dosen dan staf di FEB Unair yang sangat responsif. Terima kasih juga kepada AGE Unair yang selalu sigap membantu selama persiapan IISMA,” tuturnya. (*)