mepnews.id – Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan bayi yang baru lahir namun sudah bergigi. Wajar jika diperbincangkan, karena ini memang langka. Bayi dengan natal teeth ini mungkin hanya terjadi pada satu dari 2.000 hingga 3.000 bayi baru lahir.
Mega Moeharyono Puteri drg SpKGA PhD, Pakar Kesehatan Gigi Anak Universitas Airlangga (Unair), mengungkapkan penyebab natal teeth masih belum jelas namun bukan karena keturunan. Kemungkinan itu gigi tambahan (supernumerary teeth) atau gigi susu yang belum tumbuh sempurna. Perbedaan keduanya baru dapat diketahui dengan melakukan foto rontgen pada bayi. Namun, kebutuhan foto rontgen dalam kasus tersebut memiliki keuntungan yang lebih sedikit daripada kerugiannya.
“Benih gigi susu sudah mulai terbentuk sejak bayi masih dalam kandungan. Gigi susu ini seharusnya tumbuh perlahan dari gusi sejak bayi berusia 6 bulan. Ketika gigi ini keluar saat bayi lahir, pertumbuhannya belum sempurna. Biasanya hanya ada mahkotanya dan tanpa akar. Gigi yang keluar saat bayi lahir ini biasanya gigi seri atas atau bawah,” tuturnya.
Gigi yang keluar tersebut, baik gigi susu dan gigi tambahan, cenderung tajam dan mudah goyang karena tidak memiliki akar. Hal tersebut membuat gusi bayi yang merupakan lawan dari gigi jadi mudah terlukai. Selain itu, gigi yang goyang akan mudah terlepas sehingga berkemungkinan bisa membuat bayi tersedak dan gigi tertelan.
“Untuk menghindari hal tersebut, perlu dilakukan pencabutan gigi yang tumbuh saat bayi baru lahir. Biasanya kami konfirmasikan terlebih dahulu pada orangtua. Sebab, jika itu gigi susu, maka gigi susu anak tidak akan tumbuh kembali. Jika yang tumbuh merupakan gigi tambahan, maka gigi susu akan tetap tumbuh asalkan benih gigi susunya ada,” jelas Mega.
Mega mengungkapkan, jika gigi tersebut merupakan gigi seri susu, susunan gigi pada anak akan terganggu. Hal ini dikarenakan gigi lain akan condong bergerak pada daerah yang kosong. Ia juga menambahkan, susunan gigi yang tidak sesuai akan membuat pembersihan gigi cukup sulit dan membutuhkan effort lebih. Gigi seri yang hilang akan menyebabkan anak kesulitan untuk mengucapkan beberapa huruf, contohnya pada huruf ‘T’.
“Namun, gigi susu tersebut juga dapat digantikan dengan gigi buatan jika si anak sudah sedikit besar. Gigi dewasa pun akan tetap tumbuh meski gigi susu dicabut saat lahir. Paling penting adalah bersihkan rongga mulut bayi, meskipun bayi belum memiliki gigi. Gunakan waslap atau kasa untuk membersihkan rongga mulut bayi setelah meminum ASI,” ujarnya. (*)