Banjir dan Unta Terpeleset

Oleh: Moh. Husen

MEPNews.id–Suatu hari, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mendapatkan kabar ada unta terpeleset di daerah yang masih kategori wilayah kerjanya.

Dia langsung bersedih. Beristighfar mohon ampun kepada Allah, atas fasilitas jalan yang kurang memadai, yang membikin seekor unta jatuh terpeleset karenanya.

Kisah tersebut biasanya dipakai para mubaligh sebagai pembelajaran bagi para pemimpin bahwa syarat jadi pemimpin itu tak perlu muluk-muluk. Mengerti unta terpeleset sebagai masalah saja, sudah cukup sebagai syarat jadi pemimpin.

Apalagi jika hingga mengerti bahwa manusia yang terpeleset ekonominya ke dalam kubangan kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah begitu utama dan pertama dibandingkan dengan membangun gedung-gedung mewah.

Singkat saja, bahwa musibah banjir yang melanda beberapa daerah di negeri kita hari-hari ini sepertinya menarik “paksa” para pemimpin untuk menyadari betapa pentingnya memperhatikan sebuah “jalan” agar “unta banjir” tak terpeleset terjatuh hingga masuk ke rumah-rumah warga, yang “sialnya” para warga itu justru paling banyak diceramahi tentang dosa dan introspeksi diri.

Unta yang terpeleset jatuh, oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz, sangat diperhatikan. Terlebih lagi manusia yang terperosok lubang-lubang problem kemiskinan, hutang menumpuk, banjir, dan lain-lain.

Sungguh mulia jika menyaksikan para pemimpin turun gunung langsung untuk mengatasi “kehidupan” yang terpeleset. Bismillah.

(Banyuwangi, 1 Maret 2021)

Facebook Comments

Comments are closed.