mepnews.id – Putu Galuh Kinasih, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2021, lolos program Indonesian International Student Mobility Awards Professional Program (IISMA-E) ke The University of Adelaide, Australia Selatan.
Di ThincLab, inkubator bisnis dari Business School of The University of Adelaide, Galuh tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam real case challenge. Ia harus mengasah keterampilan berwirausaha dan mendalami bisnis dari sudut pandang global.
“Kami belajar bahwa bisnis harus berangkat dari masalah, bukan sekadar menawarkan solusi. Dari situ, saya dan tim mengembangkan Taboozie. Ini kartu sex education yang bisa diintegrasikan ke platform digital,” jelasnya.
Keseriusan Galuh dalam program itu berbuah manis. Ia dan timnya meraih Best Prize #2 atau Juara 2 Best Team dalam kompetisi pitching IISMA-E.
“Saya dipercaya sebagai CEO dan spokesperson. Tugas saya menyampaikan ide bisnis secara meyakinkan. Pitching itu penting. Tanpa pitching, kita tidak bisa menarik investor dan mengembangkan bisnis lebih jauh,” tuturnya.
Pitching adalah proses menyampaikan ide, produk, atau layanan, kepada pihak lain dengan tujuan mendapatkan dukungan, investasi, atau kerja sama. Pitching biasanya dilakukan dalam waktu singkat dan harus menarik, jelas, serta meyakinkan.
Galuh menekankan, networking adalah aset berharga yang ia dapatkan dari program. Ia dapat bertemu orang-orang luar biasa, dari kalangan mahasiswa, akademisi, hingga profesional bisnis.
“Tidak ada yang biasa saja. Semua orang punya pencapaian masing-masing. Itu yang menginspirasi saya untuk terus berkembang,” katanya.
Selain pengalaman akademik, Galuh juga terkesan dengan budaya dan kehidupan di Adelaide yang dikenal sebagai the most livable city. “Semuanya begitu tenang. Orang-orangnya ramah dan sangat menghargai satu sama lain. Kampusnya nyaman dan inspiratif. Rasanya seperti rumah kedua.”
Galuh berharap pengalamannya bisa menginspirasi mahasiswa lainnya. “Mimpi saya sejak kecil untuk bisa belajar di luar negeri. Dari kesempatan ini, saya bisa melakukan dan dengan output positif.”