mepnews.id – Universitas Gadjah Mada menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lahan eks gedung Gama Bookstore. Langkah ini bukan hanya menambah RTH di kawasan kampus, tapi juga penunjang luasan RTH di Kabupaten Sleman.
Direktur Direktorat Aset, Dr Eng Ir Ahmad Sarwadi MEng IPM, mengungkapkan proses perubahan ini bagian dari visi UGM untuk menciptakan kampus lebih ramah lingkungan dan dapat mendukung aktivitas akademik serta sosial. Penambahan RTH diharapkan dapat memberikan ruang bagi sivitas akademik untuk beristirahat, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan alam.
“Posisi RTH ini sangat strategis. Selain memastikan air hujan tidak masuk ke gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), fungsinya juga sebagai barrier antara Jalan Kaliurang dan GIK. Nah, GIK sebagai melting plot antara kampus dan dunia industri punya RTH yang public friendly,” kata Sarwadi, lewat situs resmi ugm.ac.id
Desain RTH ini tidak hanya berfokus pada estetika dan kenyamanan, tetapi memperhatikan prinsip keberlanjutan. Untuk itu, perencanaan dan pembangunan RTH aspek ekologis, hidrologis, dan sosial.
Pada aspek ekologis, tanaman didominasi tanaman lokal yang memiliki kesesuaian terhadap kondisi lingkungan lokal. “RTH ini juga berfungsi rehabilitasi lahan bekas gedung. Penanaman vegetasi yang tepat akan memperbaiki kondisi tanah dan kualitas air,” jelasnya
Pada aspek hidrologis, pembangunan RTH mengintegrasikan infrastruktur hijau, seperti sistem penyerapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini dapat mengurangi potensi banjir.
Pada aspek sosial, desain RTH memperhatikan prinsip aksesibilitas. Semua fasilitas nantinya dirancang agar bisa diakses semua lapisan masyarakat termasuk penyandang disabilitas.
“Melalui proses perencanaan yang matang dan kolaborasi antar berbagai pihak, pembangunan RTH bisa menjadi ruang publik bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya. (Triya Andriyani)