MEPNEWS.ID-Laga sepakbola anak-anak Sekolah Sepakbola (SSB) kerap diadakan dalam bentuk kompetisi atau turnamen. Di berbagai tempat, ajang untuk mengasah kemampuan dan berprestasi itu diadakan secara rutin.
Salah satu ibu dari anak SSB New Persik’s, Wiwik, mengaku senang dengan kekompakan para ibu dalam mendukung anak-anak yang bertanding.
“Selama ini orangtua mendukung event anak. Tentunya semua butuh biaya dan untungnya ditanggung bersama semua orangtua untuk transportasi dan lainnya,” imbuh Wiwik.
Kelancaran dan kesuksesan anak-anak SSB itu tidak terlepas dari tangan dingin para ibu atau emak-emak. Yup, the power of emak-emak memainkan peran penting. Lantas apa saja peran para emak itu?
1. Manajer Anak
Sebelum berangkat menuju lokasi, biasanya para emak yang menyiapkan barang-barang atau perlengkapan yang dibutuhkan. Adapula ibu-ibu yang mengajak anak mereka untuk mengecek sepatu, kaos kaki, dekker, jersey, sarung tangan bagi kiper, baju ganti, sabun shampoo dan sebagainya.
2. Bagian konsumsi
Peran kaum Hawa yang tak kalah penting adalah menyiapkan konsumsi. Urusan makan, snack dan minum menjadi bagian penting untuk mendukung kekuatan anak-anak SSB dalam bertanding. Tentunya sekaligus menyiapkan bagi orangtua/wali yang mengantar. Terkadang, di antara para ibu itu ada yang membawa aneka snack dan buah untuk anak-anak. Bahkan, ada pula yang meluangkan waktu membawa makanan tradisional seperti pecel gendar. Moment pertemuan itu juga kadang dimanfaatkan untuk membawa rujak lutis.Benar-benar kompak dan seru.
3. Suporter Spesial
Kehadiran para emak juga membawa atmosfer segar bagi sebagian besar anak-anak SSB. Doa dan teriakan-teriakan para Ibu memompa semangat anak-anak saat bertanding.
Salah satu pengurus SSB New Persik’s, Dwi Warsiti menuturkan kekompakan dan kerjasama para ibu benar-benar sangat mendukung kelancaran pertandingan.
“Menang atau kalah pasti akan dialami. Semua butuh proses. Berbagai ajang yang diikuti anak-anak sebagai upaya mengasah kemampuan dan melatih mental,” tambah Dwi.
Dia mengemukakan biarkan anak berproses sesuai kemampuannya.
“Jangan dilihat dari dapat pringkat berapa. Tapi lihat bagaimana prosesnya anak-anak dan semangatnya dalam menghadapi lawan,” ucapnya.
Pernyataan senada disampaikan Zepti. Dia menuturkan kehadiran para ibu yang jelas sebagai support systemnya anak-anak.
“Kasih semangat anak-anak sewaktu bertanding. Harapannya, semoga para orangtua di SSB ini tetap kompak dan semangat terus untuk mendampingi anak-anak. Kalau orang tuanya semangat..pasti anak-anak juga akan lebih semangat lagi untuk memberikan permainan yg terbaik,” jelasnya.