mepnews.id – IPB University meluncurkan IPBHalter solusi inovatif dalam pemantauan kesehatan kuda. IPBHalter dirancang untuk merevolusi manajemen kesehatan kuda melalui pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT).
Dikabarkan situs resmi ipb.ac.id, peluncuran perangkat IPBHalter dilakukan pada acara Launching Inovasi IPB Bidang Kecerdasan Buatan (AI), Senin 30 September 2024, di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.
IPBHalter dikembangkan tim peneliti IPB University dan PT Bio Farma. Perangkat ini untuk menurunkan angka kematian kuda, khususnya akibat kolik.
Kolik salah satu masalah kesehatan kuda yang paling sering terjadi dan mematikan. Kontribusinya rata-rata 30,13 persen kematian kuda per tahun. Tahun 2019, terjadi angka kematian kuda tertinggi akibat kolik, yakmni 44 persen. Pada 2021, 35 persen. Rata-rata, setiap tahun tujuh kuda mengalami kolik dengan tingkat kesembuhan hanya 15,38 persen.
“Dengan mengatasi masalah ini, selain meningkatkan kesejahteraan kuda, juga dapat memberikan keuntungan ekonomi signifikan. Potensi penghematan mencapai Rp351.400.000 per tahun melalui pencegahan kematian rata-rata enam kuda,” ungkap ketua tim peneliti, Dr Sony Hartono Wijaya.
Dr Sony menjelaskan, IPBHalter adalah perangkat pemantauan kesehatan canggih yang dirancang untuk melacak data biometrik dan perilaku kuda secara real-time. Teknologi ini terdiri atas dua node IoT utama, yaitu IoT Node Halter dan IoT Node Room.
IoT Node Halter merupakan perangkat yang dipasangkan pada kuda (alat kendali di kepala) untuk mengukur dan memantau tanda vital secara terus menerus, antara lain suhu tubuh, laju pernapasan, detak jantung, dan saturasi oksigen. IoT Node Room berupa unit pemantauan kondisi lingkungan kandang, antara lain suhu, kelembapan, kualitas udara (mengukur gas CO, NO2, NH3), dan intensitas cahaya.
“Kedua node ini bekerja secara bersinergi dengan mencatat dan mentransmisikan data real-time ke platform berbasis cloud, yang membentuk ekosistem pemantauan kesehatan kuda terintegrasi,” paparnya.
Sistem ini menggunakan algoritma AI dan pembelajaran mesin untuk mengklasifikasikan kondisi kesehatan kuda dan mendeteksi tanda-tanda awal masalah kesehatannya. Teknologi ini mendukung diagnosis dini serta memberikan notifikasi instan untuk tindakan cepat sehingga memungkinkan penanganan lebih efektif dalam situasi darurat.
IPBHalter diperkuat aplikasi berbasis desktop, web, dan mobile, yang memungkinkan pengguna memantau data kesehatan dan mendapatkan peringatan dini kapan saja. Sistem ini dilengkapi application programming interface (API) yang mendukung integrasi dengan solusi digital lainnya, memastikan fungsionalitas yang lancar di berbagai lingkungan.
Dengan pemanfaatan AI, Dr Sony mengatakan, IPBHalter dapat menganalisis posisi tubuh dan perilaku kuda secara real-time, menawarkan pendekatan yang menyeluruh terhadap manajemen kesehatan kuda. Kemampuan pengawasan real-time ini, ditambah dengan analitik prediktif, menjadikan IPBHalter sebagai alat revolusioner dalam mengurangi angka kematian dan meningkatkan kesehatan kuda secara keseluruhan.
IPBHalter merupakan hasil kolaborasi berbagai pakar. Tim penelitian dipimpin Dr Sony Hartono Wijaya, bersama drh Budhy Jasa Widyananta MSi Prof Nahrowi, Auriza Rahmad Akbar MKom, Prof Asep Sudarman, Dean Apriana Ramadhan MKom, Prof Anang Kurnia, Agus Mulyana MT, Dr drh Amrozi, dan Ali Khumaidi MKom. Pakar dari PT Bio Farma yang terlibat proses penelitian antara lain Rahmat Hariyanto MT dan drh Hirawan Setiadi.
Keahlian mereka di bidang ilmu komputer, kedokteran hewan, IoT, dan AI telah menghasilkan inovasi ini. Penelitian yang dilakukan mendapatkan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Riset Inovatif Produktif (Rispro) Invitasi.
Dr Sony menilai, peluncuran IPBHalter merupakan tonggak penting dalam upaya IPB University dan PT Bio Farma untuk memimpin kemajuan teknologi di bidang pertanian dan ilmu kedokteran hewan.
“Dengan memperkenalkan solusi berbasis AIoT seperti IPBHalter, IPB University berada di garis depan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan serta memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi para pemilik kuda dan komunitas ekuestrian secara luas,” tandasnya. (*/Rz)
POST A COMMENT.