mepnews.id – Universitas Surabaya (Ubaya) menjalin kolaborasi dengan platform edukasi Coursera. Kerja sama itu memudahkan dosen dan mahasiswa Ubaya mengakses materi pembelajaran dari top perguruan tinggi dan perusahaan global di dunia secara gratis.
Dijelaskan situs resmi ubaya.ac.id, Coursera adalah platform pembelajaran online nomor satu dunia untuk pendidikan tinggi yang berkolaborasi dengan praktisi dan pendidik di lebih dari 325 universitas terkemuka. Platform itu menawarkan lebih dari 7.000 modul short courses, 800 specialization, 3.000 projects, dan 125 professional certifications.
Wakil Rektor I Ubaya Prof Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto menerangkan, kerja sama ini memungkinkan Ubaya mengintegrasikan pembelajaran di kuliah dengan materi dari universitas terkemuka di luar negeri.
Aktivasi lisensi Coursera di Ubaya dimulai 18 September 2024. Platform Ubaya Learning Space (ULS) terintegrasi dengan Coursera. Mahasiswa dan dosen hanya perlu membuka ULS dan klik materi yang diinginkan dan langsung terhubung dengan Coursera.
“Pembelajaran jadi lebih fleksibel karena bisa diikuti secara synchronous dan asynchronous. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah yang tertuang dalam Permendikbud No 53 Tahun 2023,” ujar Prof Maria.
Sivitas akademika Ubaya dapat mengikuti kursus di Coursera untuk mendapat sertifikat profesi internasional, seperti Certified Associate in Project Management (CAPM), Certified Information System Auditor (CISA), Microsoft Certified, AWS and Google Cloud Digital Leader, dan masih banyak lagi.
Mahasiswa bisa mengambil mata kuliah pilihan di Coursera yang relevan dan ada kaitannya dengan sertifikasi tanpa mengganggu waktu belajar di kampus. Hal itu menguntungkan bagi mahasiswa yang butuh sertifikasi untuk bersaing di dunia kerja global.
Maria menyebut, lisensi Coursera dibagikan kepada 100 orang pejabat akademik di Ubaya seperti rektor, wakil rektor, dekan, hingga kaprodi. “Karena ini kali pertama, para pejabat akademik perlu merasakan langsung bagaimana proses pembelajaran yang terintegrasi dengan Coursera. Nantinya mereka mendorong dan memandu mahasiswa dan sivitas lain untuk memanfaatkan benefit ini,” jelasnya.
Maria mengatakan, hingga 2026 ditargetkan hampir seluruh mahasiswa mendapat lisensi Coursera. “Harapannya, kerja sama ini dapat mengoptimalkan komitmen Ubaya dalam kaitannya dengan internasionalisasi. Mahasiswa bisa belajar seluas-luasnya dari perguruan tinggi terbaik luar negeri. Begitu juga dengan dosen. Tentu ini akan berdampak pada kualitas sivitas akademika Ubaya dan reputasi universitas.”
Managing Director Asia Pasifik Coursera, Raghav Gupta, mengungkapkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Indonesia sangat mendorong inovasi dalam pendidikan dengan mempromosikan pembelajaran online untuk menutup kesenjangan keterampilan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Pihaknya senang bermitra dengan Ubaya untuk menawarkan kursus-kursus berkualitas yang dirancang membantu mahasiswa membangun keterampilan baru dan mempersiapkan diri menghadapi peluang karir di masa depan.
“Hal ini juga menarik untuk peningkatan keterampilan dosen di level universitas dan mendorong para pengajar agar dapat memberikan pendidikan yang semakin selaras dengan tuntutan ekonomi digital,” jelas Raghav. (c17/xav)
POST A COMMENT.