Kripik Tempe Wonokarto Terbang ke Kanada

mepnews.id – Tempe merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Wonogiri. Makanan berbahan dasar kedelai ini bisa dibuat berbagai macam makanan dan masakan. Antara lain mendoan, naget tempe, kering tempe, sambel tumpang, hingga kripik tempe.

Sri Sumaryanti, pengrajin tempe kripik di Wonokarto, RT.01 RW.07, Wonogiri, membuat tempe kripik setiap hari. Dengan omsed 350.000, ia setiap hari mengolah 4,5 kilogram kedelai untuk dijadikan tempe dan selanjutnya diolah menjadi tempe kripik.

Meski hanya pengusaha kecil, Mbak Yanti bisa membuat tempe kripiknya terbang ke Kanada. Dari tempe kripik yang dititipkan ke toko-toko sekitar Wonokarto, atau dipesan di rumah, konsumen berdatangan membeli. Ada yang dalam kemasan mika bulat, kemasan plastik kecil dengan bandrol harga Rp. 5000, hingga pesanan dengan wadah toples yang besar. Bahkan, ada warga Pancuran – Selogiri yang memesan untuk dibawa ke Kanada. Mereka meminta dua toples besar masing-masing diberi harga Rp.200.000.

Cita rasa tempe kripik yang renyah dan gurih ditambah wanginya irisan daun jeruk sangat nikmat saat dimakan dipadukan secangkir teh atau kopi. Bisa juga menjadi teman santai saat di depan TV.

Mbak Yanti, yang sudah memproduksi tempe keripik sejak 14 tahun lalu, mampu menyekolahkan anak semata wayangnya sampai pendidikan terakhir dan kini bekerja sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit di Nambangan.

Mbak Yanti berharap, “Semoga semakin banyak pelanggan saya dari luar Wonokarto, sehingga saya bisa menambah produksi dan bisa membuka lapangan kerja untuk ibu-ibu rumah tangga di sekitar.”

Facebook Comments

Comments are closed.