Pengrajin Bambu di Margoagung Diajari Digital Marketing

mepnews.id – PPK Ormawa Haska JMF FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Program Diversifikasi dan Digital Marketing Kerajinan Bambu di Desa Margoagung, Seyegan, Sleman. Di desa rintisan budaya ini, salah satu budaya menetap dan lestari adalah kerajinan bambu.

Marzuni, warga Margoagung, mengungkapkan potensi lokal yang memiliki nilai seni dan ekonomi ini dilestarikan oleh pengrajin bambu dari generasi ke generasi namun kini umumnya berusia menengah ke atas.

“Kerajinan bambu ini bukan sekadar mata pencaharian, tetapi juga warisan budaya yang harus kami jaga. Tapi, beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran kerajinan ini akan hilang seiring waktu karena kurangnya minat generasi muda,” ujar Marzuni.

Maka, salah satu usaha menjaga kerajinan bambu tetap lestari adalah Program Diversifikasi dan Digital Marketing Kerajinan Bambu. Ini salah satu program unggulan Tim PPK Ormawa Haska JMF FMIPA UNY. Tujuannya meningkatkan kompetensi pengrajin di bidang teknik menganyam, meningkatkan kapasitas Ibu-Ibu PKK, dan melestarikannya kepada generasi muda.

Produk anyaman berbentuk cermin.

Dikatakan M. Rakhay Rahmadhani Nuringtyas Purnomo, tim PPK Ormawa Haska JMF dari prodi Pendidikan Kimia, program ini dikelompokkan menjadi 4 workshop. Yang telah terlaksana workshop teknik anyam, workshop desain produk, dan workshop pemilihan bahan baku dan pengawetan produk.

Dalam workshop, kesempatan belajar diberikan kepada kelompok Ibu-Ibu PKK. Dengan metode learning by doing, kelompok-kelompok kecil peserta menjalani agenda bulanan tentang teori kerajinan bambu, bahan baku, dan desain, yang kemudian dipraktikkan secara langsung. Usai membuat anyaman dan keranjang kecil, hasil produk yang dikerjakan dapat dibawa pulang sebagai ‘buah tangan’.

Dalam rentang waktu Juli hingga Agustus, workshop terlaksana enam kali. Selanjutnya, workshop dilanjutkan dengan program Digital Marketing. Harapannya, peserta juga dapat menjual produk menjangkau target pasar yang lebih luas.

Produk anyaman berbentuk keranjang.

Pelatihan ini mencakup pembuatan konten visual, pengelolaan media sosial, hingga strategi pemasaran online melalui platform e-commerce. Pengrajin diajarkan bagaimana memotret produk secara menarik, menulis deskripsi produk yang informatif, serta memanfaatkan media sosial Instagram, Facebook, Tiktok dan Website ‘Bambu Kreasi Margoagung’ sebagai sarana promosi produk. (tim uny)

Facebook Comments

POST A COMMENT.