mepnews.id – Sambil tetap membawa karakter yang sudah dikembangkan di sekolah, 40 siswa SMK Teknik PAL Surabaya menambah bekal leadership training di DeDurian Park Wonosalam, 15 – 17 Desember 2023.
Maka, 30 siswa dan 10 siswi pengurus baru OSIS, dipandu 10 senior mereka, selalu mengucapkan kata ‘Mohon izin…’ jika hendak melakukan sesuatu dan mengucapkan kata ‘Siap…’ ketika mendapat perintah.
Di sela-sela gaya komunikasi seperti militer itu, peserta pelatihan juga menunjukkan adab santun pada para trainer. Antara lain, beberapa peserta mengucapkan ‘terima kasih’ saat mendapatkan sesuatu yang baru, atau mencium tangan.
Dengan karakter yang sudah terbentuk seperti itu, pelatihan tiga hari dua malam di lembah gunung Anjasmoro berlangsung sangat lancar. Para peserta pelatihan mudah diarahkan, cepat berinteraksi, dan gampang menyerap materi.
Eko Agus Triswanto SPd SSi, Kepala SMK Teknik PAL yang menemani para siswanya, menjelaskan kegiatan di DeDurian Park ini sengaja dirancang melibatkan pihak eksternal sekolah. Tujuannya, selain mencari tambahan ilmu, agar para siswa bisa berinteraksi dengan pihak eksternal dan kemudian mengintegrasikan ilmunya di sekolah.
“Agar anak-anak lebih fun, bisa belajar dengan semangat, nyaman, enjoy. Kegiatan di luar sekolah ini seperti relaksasi dengan suasana baru dan bersama para mentor baru. Diharapkan, mereka jadi lebih termotivasi dengan inovasi dan gagasan baru dengan tidak meninggalkan karakter yang dibawa dari sekolah,” kata Kepala Sekolah.
Wahyu Indarto SPd, staf Waka Humas, menjelaskan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di DeDurian Park ini mengajak anak-anak keluar dari zona nyaman.
“DeDurian Park ini di kawasan pegunungan, sedangkan sekolah kami di pinggir laut di kota besar. Di sini, anak-anak diajak mengenal lingkungan di luar, di lingkungan alam, agar ilmunya nanti bisa dibawa ke sekolah yang berada kawasan industri,” ujarnya.
Maka, aktivitas LDKS pun berlangsung Jumat siang dengan pengenalan lingkungan, penetapan tata tertib, sholat, dan lain-lain. Materi tentang keorganisasian diberikan setelah makan sore.
Teguh W. Utomo, pemateri, memaparkan begitu banyak jenis organisasi. Mulai dari organisasi yang dibuat manusia hingga hewan, organisasi berbadan hukum maupun tidak, organisasi lingkup lokal, regional, nasional, hingga internasional, dan lain-lain. Selanjutnya, ia memberi tips bagaimana manfaat dan cara memanfaatkan organisasi untuk pengembangan diri peserta.
Kegiatan pagi berikutnya diawali dengan kerohanian. Lalu, senam pagi yang dipimpin para peserta sendiri sebagai bagian dari latihan kepemimpinan. Usai senam, peserta mengikuti outbound dan flying fox.
Selanjutnya, Pendik Mus selaku mentor membeberkan filosofi setiap permainan outbound untuk keorganisasian dan kepemimpinan. Sebagai tambahan, ia juga memberikan tips dan trik untuk melakukan ice breaking agar para peserta kelak memiliki cara membuat segala aktivitas jadi lebih segar.
Menjelang sore, materi kepemimpinan dibeberkan Teguh W. Utomo. Ia memberi kesempatan pada para peserta untuk mengkaji tipe-tipa SDM lewat film animasi. Lalu, ia memaparkan 10 karakter pemimpin yang baik.
Selanjutnya, Bambang Prakoso memberi pelatihan tentang pembuatan proposal dan berbagai tips untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar. Bersama Daman Huri, ia lalu mengajak para peserta presentasi program.
Usai sholat Isya, materi berikutnya adalah pembuatan program kerja yang digarap sampai malam. Agar acara mengesankan, malamnya para peserta membuat api unggun untuk melawan hawa dingin lereng gunung Anjasmoro.
Agar lebih dekat dengan alam, peserta pelatihan keesokan paginya diajak jalan-jalan mengelilingi kebun DeDurian Park. Di sela-sela trekking, peserta dikenalkan dengan pohon-pohon dan bisnis durian yang jadi andalan Kecamatan Wonosalam.
Achmad Dafa Rojak, pendamping peserta, menilai, “Pemateri dari DeDurian Park oke, tempat dan fasilitasnya memadai, makannya juga pas. Cuma, sinyal sempat bikin miskomukasi. Kami sempat kehilangan sinyal menjelang kedatangan robongan ke lokasi pada hari pertama.”