mepnews.id – Saat musim hujan datang, salah satu yang perlu diwaspadai adalah petir. Dampak sambaran petir bisa sangat fatal, memekakkan telinga, terkejut, hingga sekadar ada perasaan takut atau cemas.
H. Machmud Effendy ST MEng, dosen teknik elektro Universits Muhammadiyah Malang, menjelaskan petir mengandung muatan listrik negatif sehingga selalu mengincar sesuatu yang memiliki muatan listrik positif, termasuk bumi.
“Petir kerap mengincar bangunan-bangunan tinggi dan luas serta memiliki banyak aliran listrik. Bangunan itu berpotensi lebih besar terkena sambaran petir,” jelasnya, lewat situs resmi umm.ac.id edisi 24 November 2023.
Machmud menyampaikan, manusia sebagai aktor utama perlu memiliki edukasi memadai terkait cara melindungi diri dari petir. Antara lain memantau ramalan cuaca secara berkala, menjauhi tempat terbuka ketika cuaca buruk, serta meminimalisir penggunaan listrik dan telepon genggam ketika hujan.
“Penggunaan listrik dan telepon genggam yang menimbulkan radiasi bisa berpotensi menjadi jalur bagi arus petir. Termasuk juga ketika mengoperasikannya saat di dalam mobil saat hujan,” tambahnya.
Selain menjauhi aktivitas kelistrikan, penggunaan alat penangkap dan penangkal petir bisa menjadi solusi untuk mengurangi peluang tersambar petir.
Kedua alat ini mirip tapi pada dasarnya berbeda. Penangkap petir bekerja dengan cara menangkap sambaran petir kemudian menyalurkan ke tanah dengan tegangan serendah-rendahnya. Penangkal petir menggunakan listrik tegangan sangat tinggi sehingga petir dapat langsung dimentahkan.
“Kesalahpahaan masyarakat ini menjadi bukti kurangnya edukasi dan adanya mispersepsi tentang petir. Meski tujuannya sama, penangkap dan penangkal listrik memiliki fungsi berbeda. Penangkap listrik biasanya digunakan pada skala kecil menengah, seperti rumah tangga, industri mikro, hingga gedung perkantoran kecil. Penangkap listrik dinilai efisien karena jauh lebih terjangkau dari segi biaya,” ulasnya.
Penangkal petir membutuhkan biaya relatif lebih mahal, bahkan dua puluh kali lipat penangkap petir. Hal tersebut disebabkan mahalnya biaya pembelian alat yang mampu memproduksi listrik hingga tegangan lebih dari 40.000 volt.
“Di samping harganya yang cenderung mahal, penangkal listrik memiliki jangkauan sangat luas. Satu alat penangkal listrik dapat menjangkau hingga radius 50 meter. Alat ini lebih cocok digunakan dalam lingkup lebih luas, seperti kawasan industri, kawasan perkantoran, pabrik dan gedung olahraga. Alat ini juga memiliki berbagai keuntungan lain seperti penggunaan sistem elektro statis, sehingga pantulan listrik yang dihasilkan tidak menimbulkan radiasi apapun yang dapat membahayakan lingkungan maupun manusia,” pungkasnya. (*hil/wil)