mepnews.id – Di antara semilir angin sejuk pagi, ditemani suara kicauan burung, 31 pengurus OSIS SMPN 1 Plandaan Jombang duduk dengan formasi melingkar di ujung kebun DeDurian Park Wonosalam. Dikawal lima kakak senior, empat guru, dan tiga mentor, mereka membicrakan rencana kerja setahun ke depan.
Rapat di alam terbuka ini bagian dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar 10-11 Oktober 2023. Selain mendapat wawasan tentang kepemimpinan secara umum serta brainstorming untuk mengeluarkan ide-ide, para peserta juga diajak trekking jelajah alam menyusuri kaki Gunung Anjasmoro.
Saat pengurus baru OSIS bertukar pendapat dengan para senior pengurus lama di kebun durian, maka tersampaikanlah sejumlah program. Ada wacana baru, ada juga program lama yang sudah berjalan atau belum sempat dijalankan.
Dalam waktu dekat, ketua baru OSIS mengusulkan panen pegagan dan diolah menjadi kripik. Perlu diketahui, pegagan adalah tanaman yang dikembangkan di SMPN 1 Plandaan. Banyak sekali tanaman pegagan di sekolah Adiwiyata Jatim 2022 itu.
Usulan lain yang dilontarkan adalah latihan rutin untuk upacara. Untuk November, dibentuk panitia ulang tahun ke-40 sekolah serta persiapan lomba jalan indah dan laini-lain. Untuk Desember, diusulkan ada kemah Nataru, serta memperingati Hari Ibu dengan lomba bikin nasi goreng. Untuk Januari, akan diadakan class meet. Februari; peringatan Isro Mi’roj. Maret, acara Ramadhan yang melibatkan penggalangan dana, takjil, tadarus, bukber, fitrah, takbiran, halal bihalal dan lain-lain. April, ada Kartinian. Dan seterusnya.
Yeni Rachmawati SPd, Waka Kurikulum dan Kesiswaan, menyambut baik kegiatan ini. Ia menjelaskan, LDKS untuk melatih anak-anak tentang jiwa kepemimpinan, mental, keberanian, kepercayaan diri, dan lain-lain.
“Usai pelatihan, diharapkan anak-anak jadi semakin berkarakter. Selanjutnya, mereka menjadi contoh baik bagi teman-teman lain di sekolah,” ujar Yeni.
Dengan karakter yang lebih baik, diharapkan siswa bisa semakin tahu cara mengendalikan dan menjaga diri saat bergaul di keseharian serta berhati-hati di media sosial. “Jangan yang aneh-aneh dulu. Lebih baik fokus membentuk jati diri,” ia mewanti-wanti.
Muhammad Karunia Nur Gumilang, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak hal dari pelatihan dua hari. “Saya tertarik pada games yang terkait dengan teamwork. Materi kepemimpinan disampaikan lewat games yang sangat menantang. Saya mendapat pembelajaran praktis tentang menjadi pemimpin yang baik.”