mepnews.id – Dua robot dari tim Banyubramanta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengantongi gelar juara pada perlombaan nasional Technogine yang diselenggarakan Universitas Telkom di Bandung.
Pada perhelatan berbasis teknologi ini, tim Banyubramanta ITS mengusung robot bawah air pintar yang bisa menyelesaikan berbagai misi. Dua robot pintar yang diberi nama Stevanus dan Petrus ini mendapat dua posisi berurutan pada kategori Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) sebagai juara I dengan penghargaan Best Pilot & Best Design ROV dan juara II.

Tim Banyubramanta ITS meraih dua piala.
Ardiar Diandra Putra Suharsono, general manager tim Banyubramanta ITS, menjelaskan sistem penilaian perlombaan berisi tiga misi yang harus diselesaikan robot ROV dengan sejumlah tantangan. “Ada berbagai obstacle yang harus ditaklukkan selama penangkapan bola. Ini menjadi tantangan tim dalam menentukan material dan desain robot yang sesuai,” terangnya.
Tim Banyubramanta lebih memfokuskan pada misi penangkapan dan pemindahan bola. Misi ini dianggap lebih sulit karena banyak peserta sebelumnya yang gagal akibat pemilihan bentuk atau desain yang kurang tepat untuk penggunaan gripper.
“Kami telah menyiapkan gripper terbaik yang lebih efisien daripada sebelumnya. Ini banyak membantu tim ITS mencetak poin,” imbuh mahasiswa tahun ketiga ini.
Tim Banyubramanta, yang didampingi Dr Rudy Dikairono ST MT MSc, sempat menghadapi kendala. Sebelumnya, perlombaan dilaksanakan secara daring. Tahun ini, robot ROV harus direalisasikan secara fisik. Tentu tim perlu bekerja lebih keras, terutama pada tahap persiapan atau pembuatan robot ROV. “Sempat terjadi perombakan dari segi elektrik, mekanik, dan bagaimana robot diprogram,” paparnya.
Namun, dengan akhirnya seluruh tantangan berhasil dihadapi hingga menghasilkan gelar juara. ITS mendukung penuh kreasi mahasiswa dengan menyediakan perlengkapan dan peralatan di workshop robotika. Kampus juga memberikan bantuan finansial guna memfasilitasi tim Banyubramanta.
Ardiar berharap tim Banyubramanta dapat mengepakkan sayap lebih luas dengan mengembangkan riset dan mengukir prestasi di berbagai kompetisi nasional maupun internasional.
“Ke depannya, robot Stevanus dan Petrus masih memungkinkan untuk digunakan dan dikembangkan pada kategori perlombaan yang sama,” tutupnya. (Lathifah Sahda)