Kolaborasi Bus Listrik Merah-Putih Dilanjutkan

mepnews.id – PT Industri Kereta Api (INKA)  dan tim peneliti perguruan tinggi (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan Institut Seni Indonesia Denpasar, menegaskan komitmen melanjutkan produksi Bus Listrik Merah Putih (BLiMP) .

Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk melanjutkan produksi BLiMP ditandatangani di Gedung Rektorat ITS, Sabtu 19 November 2022. Penandatanganan PKS ini dihadiri Plt Direktur Jenderal  Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng. Juga hadir Direktur Utama PT INKA Ir Budi Noviantoro, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, serta perwakilan tim peneliti.

Foto bersama usai penandatanganan PKS.

Kolaborasi INKA dengan tim perguruan tinggi ini sudah menghasilkan kendaraan listrik nasional yang sudah dioperasionalkan saat Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Bali, pertengahan November 2022. .

Bambang Pramujati, dalam sambutannya, menyampaikan empat unit BLiMP telah dikerahkan pada KTT G20. Selanjutnya, tim peneliti BLiMP bersama PT INKA melanjutkan produksi lima unit bus sebulan ke depan. Saat ini lima bus tersebut telah mencapai tahap finishing. “Hanya menunggu waktu tepat untuk peluncurannya. Lima bus tersebut siap dimanfaatkan masyarakat,” kata Bambang.

Dalam kolaborasi riset proyek bus listrik ini, ITS selaku ketua tim. Produksinya dilakukan INKA. Kerjasama riset antarperguruan tinggi ini telah berjalan 10 bulan. Bambang beranggapan, kerjasama produksi BLiMP ini menjadi kesempatan pembelajaran istimewa.

“Adanya kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman akademisi dan pemanfaatan produk dalam negeri,” sebut Bambang.

Budi Noviantoro mengatakan, kerja sama ini mendukung kontribusi perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini membuktikan ITS dan tiga perguruan tinggi lain dalam kolaborasi riset berkomitmen meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Prof Nizam mengungkapkan, empat bus yang digunakan pada KTT G20 Bali menuai banyak pujian dan apresiasi dari para menteri yang hadir. Lima bus berikutnya akan dimanfaatkan pada sektor prioritas pariwisata nasional, seperti di kawasan Labuan Bajo dan Candi Borobudur.

“Jika kita terus terapkan kendaraan listrik anak bangsa, ekonomi kita akan semakin kokoh,” kata Nizam optimistis.

Facebook Comments

Comments are closed.