Warga Lapas Pun Menulis Buku

mepnews.id – Pada Januari 2021, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu 32 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang menulis hingga launching buku antologi cerpen berjudul Titik Nadir Penantian. Setahun kemudian, cetakan kedua versi revisi buku ini dirilis ulang dengan tampilan cover lebih menarik dan suguhan isi lebih rapi dan mudah dibaca.

Dikabarkan situs resmi umm.ac.id, Lembaga Kebudayaan (LK) UMM menggandeng New Book Store UMM dan MNC Publishing menggelar acara Bedah Buku pada Senin 3 Oktober 2022. Kepala LK UMM, Dr Daroe Iswatiningsih MSi, mengatakan lahirnya buku Titik Nadir Penantian merupakan bentuk pengabdian untuk mewadahai cerita dan curahan hati serta perasaan warga lapas dalam bentuk tulisan kemudian diwujudkan dalam karya yang apik.

Upaya tersebut dilakukan untuk mengikis stigma masyarakat terhadap warga lapas ketika mereka keluar. Dengan kemampuan menulis dan literasi yang sudah mumpuni, mantan warga lapas tidak akan disepelekan masyarakat.

“Secara substansi, cetakan pertama dan kedua tidak jauh berbeda. Mungkin, perbedaan yang sangat kentara hanya dari aspek sajian sampul yang lebih cemerlang. Kemudian, ukuran hurufnya lebih diperbesar untuk memudahkan pembaca,” terangnya.

Dalam acara itu, Perencana Muda Subkor Ekonomi Keuangan, Malang, R. Agung Harjaya Buana, tampil sebagai pembedah buku. Agung sangat mengapresiasi buku yang ditulis warga binaan lapas. Menurutnya, itu karya intelektual yang luar biasa karena lahir dari warga binaan lapas yang melampaui apa yang orang-orang pikirkan tentang mereka.

“Kisah-kisah kehidupan warga lapas dituliskan dalam buku merupakan karya besar. Jika ini berlanjut maka akan menjadi aktivitas ekonomi yang luar biasa karena ada royalti yang nantinya menjadi penghasilan baru bagi lapas. Bayangkan, tulisan adalah keabadian. Saat kita sudah tiada, tulisan masih selalu ada. Apalagi tulisan yang berdasarkan pengalaman; tentu lebih dihargai,” ungkap Agung.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Tri Anna Aryati SH MSi, mengucapkan terima kasih pada sivitas akademika UMM atas dicetak-ulangnya buku tersebut. “Saya harap buku ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membacanya. Dengan membaca pengalaman warga binaan, saya harap kita bisa lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Semoga buku ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua,” harap Anna. (zak/wil)

Facebook Comments

Comments are closed.