Ada Cinta di Dalam Buku

oleh: Joni Liwu

mepnews.id – Paket buku yang baru kuterima itu langsung kucecar isinya. Pertama, tentu aku ingin melihat kisahku yang terangkum dalam 33 cerpen bertajuk A Book of Love. Dalam daftar isi buku antologi tersebut, judul tulisanku ada di urutan ke sepuluh. ‘Bukumu Aku Pinjam’ demikian judulnya.

Kisah berawal ketika kepala sekolah meminta seorang guru mengumpulkan beberapa buku karyanya untuk acara bedah buku. Sayangnya, sang guru tidak lagi punya buku itu. Bebarapa bukunya habis dijual kepada sesama sahabat guru. Ia hendak memesan ke penerbit, tapi tentu tidak cukup waktu cetak ulang. Padahal, buku itu harus segera diberikan kepada atasan kepala sekolahnya. Maka, tidak ada jalan lain kecuali meminjam buku-buku yang telah dibeli para sahabatnya.

Pergulatan batin terjadi. Baginya, tugas ini berat tetapi harus iklas. Ia harus melakukan dua pilihan. Pertama, merendah untuk meminjam buku yang sudah dibeli. Kedua, harus menjawab “siap” kepada kepala sekolah. Ia merasa harus menjaga reputasi kepala sekolahnya dan reputasi dirinya sebagai penulis buku. Maka, ia menguras keringat dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya untuk dua hal yang bersinggungan dengan nama baik.

Kisah menarik ini berbentuk cerita pendek di antara 33 cerpen dalam buku A Book of Love. Kisah-kisah ini diracik para penulis dari seluruh Indonesia. Semua dipayungi satu topik yaitu bercerita tentang buku. Maka, menggagas tentang kecintaan terhadap buku terasa lebih gurih jika diracik seperti ini. Cerpen-cerpen inspiratif bertema buku seperti ini menjadi layak dibaca. Semua kisahnya mengompori pembaca untuk mencintai buku. Karena diungkapkah secara sederhana, maka semua kalangan bisa mudah memahaminya. Demikian pun mengais himkah dari setiap judul.

Cinta terhadap buku, demikian diungkap Tom Bapallaz sang editor, telah menginspirasi dunia. Karya-karya yang muncul antara lain novel The Book of Love ( 1934 ) karya Upton Sinclair, novel Book of Love (1980) karya William Kotzwinkle, novel The Book of Love (2009) karya Kathleen McGowan. Di kancah seni musik, ada judul lagu Book of Love yang dinyanyikan Fleetwood Mac dari album Mirage pada 1982. Juga ada film berjudul Book of Love pada 1990 besutan sutradara Robert Shaye, dan film Book of Love di tahun 2004 yang disutradari Alan Brown, serta film komedi romantis Book of Love ( 2022 ) yang dibintangi Sam Clafin dan Veronika Echegui yang disutradari Aneleine Cal Y. Mayor.

Sepintas terbaca bahwa mencintai buku itu bukan soal seberapa banyak seseorang menggandrungi buku. Mencintai buku dapat diekspresikan dalam aktivitas lainnya, termasuk dalam lagu dan film. Berisi 33 cerpen inspiratif, antologi A Book of Love ini juga tidak jauh berbeda. Isi buku menarik karena diracik dari kehidupan sehari-sehari para penulisnya. Dengan membaca A Book of Love, pembaca dapat mengais hikmah tentang buku dan bahkan mungkin mencintai buku itu sendiri.

Coba simak judul-judul seperti ‘Gadis Terminal dan Cinta Pertamanya’, ‘Kalimat Terakhirmu Mengunciku’, ‘Saksi Renjana’, ‘Fisika 5000’, ‘A & W’, ‘Oh Jamilla’, dan judul-judul lainnya. Semua memikat, sekaligus memginspirasi.

Di sela-sela waktu, buku ini menjadi sahabat pelipur lara. Di kala jenuh, buku 144 halaman ini jadi pelerai batin yang mungkin sedang bergemuruh karena penat. Bercermin dari cerpen-cerpen ini, hari-harimu jadi terinsipirasi menyenangkan. Ini penting karena bahagia bukan soal hidup sempurna, tetapi menysukuri sesuatu yang telah diterima.

Dari buku ini, pembaca seolah berlanglang-buana pada kisah tentang cinta, tentang ilmu, tentang kemunafikan, tentang pencerahan, tentang persahabatan, tentang perjuangan, dan lain-lain. Mari berselancar dengan membaca. Melumatlah cinta dalam buku dan melumat buku dengan cinta. Ini aksi literasi yang membuat hidup menjadi lebih hidup.

Salam literasi.

 

  • Penulis adalah aktivis literasi yang juga guru di SMP Negeri 13 Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Facebook Comments

Comments are closed.