Oleh: Khoirul Anam
mepnews.id – Tidak terasa, kita sudah memasuki 10 hari kedua bulan Ramadhan.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam kitab Syu’bul Iman, Ramadhan adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat, di pertengahannya penuh dengan ampunan dan ujungnya pembebasan dari api neraka.
Sebagai muslim, kita dianjurkan banyak beribadah di bulan suci Ramadhan. Beragam amalan sunnah yang dapat dilakukan antara lain tadarus Al-Qur’an, sholat malam, bersedekah, i’tikaf, dan memberi makanan berbuka bagi yang berpuasa.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Allah, SWT memerintahkan kepada kita (Baca: Uumat Muslim) “orang-orang yang beriman” untuk melakukan puasa Ramadhan sebagaimana juga telah diperintahkan kepada umat-umat terdahulu agar kita menjadi mulia/takwa.
Puasa Ramadhan mengajari kita untuk merasakan betapa pahit dan getirnya orang-orang yang kelaparan dan kehausan. Dari perasaan itu akan muncul kepedulian terhadap sesama. Inilah momen yang tepat agar kita belajar untuk lebih baik lagi, lebih peduli, dan yang terpenting agar kita bisa meningkatkan derajat keimanan kita kepada Allah SWT.
Puasa Ramadhan adalah sarana kita menuju perubahan, tentu perubahan yang kita harapkan adalah perubahan ke arah yang lebih baik.
Ibaratnya, seekor ulat. Dari bentuk yang hina, ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah. Ini adalah perubahan status dalam maknanya yang tersediri.
Lalu, bagaimana dengan kita? Perubahan apa yang terjadi pada diri kita setelah berpuasa sebulan? Adakah kita semakin peduli? Atau mungkin, kita malah….…….(silakan tambahkan sendiri).
Nah, berikut ini lima keutamaan puasa 10 hari kedua di bulan Ramadhan:
1. Diampuni segala dosa
Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW di atas, keutamaan puasa 10 hari kedua adalah pengampunan. Allah SWT akan mengampuni segala dosa manusia yang puasanya penuh dengan keimanan dan keikhlasan.
2. Dikabulkannya Doa
Selain dosa yang diampuni, Allah SWT juga mengabulkan doa manusia yang dipanjatkan kepada-Nya. Karena itu, kita disarankan memperbanyak doa daripada sebelumnya. Doa minta ampun, doa atas hajat atau keinginan, Dan lain-lain.
3. Terjaga atas godaan duniawi
Melewati fase 10 hari pertama, menandakan seorang Muslim mampu menahan segala godaan hawa nafsu. Maka, di 10 hari kedua Ramadhan, seorang Muslim akan mampu menjaga godaan duniawi dan dipermudah untuk menjaganya.
4. Mencegah maksiat
Setelah mampu menahan hawa nafsu dan godaan duniawi, maka di fase selanjutnya dalam 10 hari kedua Ramadhan adalah mampu mencegah dan terhindar dari maksiat. Tapi, tetap disarankan untuk mempertebal keimanan dengan memperbanyak doa atas itu semua kepada Allah SWT.
5. Diberi kemudahan dunia dan akhirat
Puasa Ramadhan dianjurkan dijalankan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, tidak ada rasa selain kegembiraan dalam menjalankannya. Jika kita menjalankan penuh keikhlasan suatu ibadah, maka Allah SWT akan balik mempermudah urusan dunia dan juga akhirat hamba-Nya.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa puasa mengajari kita untuk: sabar dalam berjuang dan sabar dalam mengekang hawa nafsu.
Puasa juga mengajari kita untuk jujur serta disiplin. Contohnya imsak (menahan) dan berbuka adalah dua hal yang telah ditentukan waktunya.
Selain itu, puasa juga mengajari kita untuk peduli kepada mereka yang tidak mampu, fuqara’ dan masakin dengan mengeluarkan zakat di akhir Ramadhan.
Tetap memperbanyak doa, meminta ampunan dan betharaplah dikabulkan atas segala hajat yang kita inginkan.
* Penulis adalah Sekretaris PAC ISNU Rogojampi