Robbi Zidni Ilma

Oleh: Moh. Husen

mepnews.id--Sudah lama saya ingin menulis dengan judul Robbi Zidni Ilma, namun baru kali ini saya sreg dan mantep untuk menuliskannya. Mungkin karena bulan ini Ramadhan yang di dalamnya terdapat perintah puasa, sekaligus malam harinya menjadi lebih afdhol jika kita tadarus membaca Al-Quran.

Bila tak keberatan dan jika ada waktu senggang, kapan saja, bukalah sebentar, Quran Surat Thoha ayat 114. Di situ kita dituntun Allah untuk meminta kepadaNya dengan menyatakan: Robbi zidni ilma. Sebuah doa kita meminta tambahan ilmu kepada Allah Sang Maha Pengasuh umat manusia.

Allah tidak membatasi hambaNya berdoa apa saja dengan kalimat terserah si hamba itu sendiri. Boleh mengarang narasi sedemikian rupa serta dengan bahasa apa saja, Allah pasti mendengar, mengetahui, dan memahami.

Akan tetapi, terhadap doa yang diajarkan langsung oleh Allah melalui Al-Quran, tentu memuat indikasi agar kita mempelajarinya, menemukan kandungan ilmu dan hikmah dari redaksi doa karangan Allah tersebut.

Secara pribadi, doa Robbi zidni ilma ini, mengingatkan bahwa meski kita telah berguru kepada siapapun serta sehebat dan sepintar apapun sang guru, Tuhan seakan berbisik ke kita: “Yakin nih kamu dapat ilmu dari situ? Yakin dia bisa ngasih kamu ilmu?”

Para guru sendiri bisa malu-malu nggak enak sama Tuhan: “Ampun deh, Tuhan. Yang ngasih ilmu itu Engkau. Bukan aku. Ilmu-Mu bisa Engkau lewatkan melalui siapa saja dan apa saja. Tidak harus dari aku. Malu dan nggak enak nih sama Engkau kalau aku main klaim, barangsiapa yang tidak berguru kepadaku maka dia sesat…”

Bukan berarti belajar atau berguru kepada sesama manusia tidak penting. Melainkan sangat penting dan sangat wajib sekali alias fardhu ain. Juga bukan berarti para orang pandai tidak bisa mengamalkan atau mentransfer ilmunya kepada orang lain.

Akan tetapi, memohon ilmu dari-Nya, merupakan bekal yang niscaya agar kita senantiasa mendapat petunjuk dan bimbinganNya. Terlebih lagi di zaman media sosial yang sedemikian canggih ini. Semua orang dengan mudahnya bisa berlaku sebagai penabur ilmu dan diikuti banyak orang.

Termasuk saya.

Kali ini saya berlagak sok sebagai penabur ilmu. Padahal saya ini hanya tukang ngopi dan cari wifi gratisan di jalanan.

 

Banyuwangi, 6 April 2022

Facebook Comments

Comments are closed.