WSL Dongkrak Ekonomi Banyuwangi di Masa Pandemi

Oleh: Fadhil Alauddin

mepnews.id – Banyuwangi merupakan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, Selat Bali, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Bondowoso. Wilayah Kabupaten Banyuwangi terluas di Provinsi Jawa Timur, sekaligus terluas di Pulau Jawa. Karena luasnya, wilayah ini cukup beragam dari dataran tinggi hingga dataran rendah. Beberapa sungai besar maupun kecil melintasi, sehingga Banyuwangi merupakan daerah yang cocok untuk pertanian lahan basah.

Dijuluki ‘Sunrise Of Java’, Banyuwangi adalah daerah yang pertama terpapar sinar matahari terbit di Pulau Jawa. Pesona wisata alamnya sangat menjanjikan, membius para wisatawan yang mengunjunginya. Selain alam, juga ada penginapan dan wisata kuliner. Nasi tempong jadi andalan wisata kuliner Banyuwangi selain rujak soto dan pecel rawon.

Pagelaran wisata jadi agenda rutin setiap tahun, antara lain Festival Banyuwangi Ethno Carnical (BEC), Gandrung Sewu, Kebo-keboan, dan Seblang. Ini atraksi yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi.

Beberapa objek wisata yang menjadi unggulan antara lain Kawah Ijen, Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, dan Pantai Sukamade. Kawah Ijen dengan blue fire merupakan destinasi dengan fenomena alam langka. Blue fire hanya dapat dijumpai di dua tempat, yaitu di Islandia dan Kawah Ijen. Banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara rela melewatkan waktu tidur guna menikmati indahnya blue fire pada malam hari. Warna api biru yang kontras dengan suasana malam menjadi daya tarik wisatawan.

Padang savana di Alas Purwo.

Taman Nasional Alas Purwo berada di Kecamatan Tegaldlimo memiliki beberapa spot indah dan memesona. Ada beberapa objek wisata religi dan edukasi. Ada flora dan fauna yang dapat dilihat langsung, termasuk di padang penggembalaan Sadengan. Di sini kita dapat melihat kehidupan liar banteng, rusa serta merak. Pengunjung dapat menjumpai satwa-satwa tersebut sepanjang hari karena Sadengan padang savana mereka mencari makan.

Di Taman Nasional Alas Purwo ada Segoroanak yang memiliki gugusan mangrove terbaik di Pulau Jawa. Di sini tempat wisata edukasi untuk pengenalan mangrove. Segoroanak juga tempat penelitian mahasiswa terkait mangrove dan biota laut.

Di sini juga terdapat Pantai Plengkung yang sangat dikenal dunia. Masyarakat mancanegara mengenalnya dengan sebutan G-Land. Berhadapan dengan Samudera Indonesia membuat Plengkung bergelombang besar, memanjang dan berkecepatan tinggi, sehingga membentuk ombak bergulung berbentuk tabung (pipeline). Pada tahun 1980-an, G-Land masuk ke dalam sepuluh pantai yang memiliki ombak terbaik di dunia bagi olahraga selancar. Tapi, ombak berbentuk tabung tersebut tidak dapat dinikmati para peselancar sepanjang tahun. Adanya hanya sekitar April sampai September. Selain ombaknya, Plengkung berada di pesisir pantai selatan yang jauh dari pemukiman masyarakat, sehingga sangat digandrungi wisatawan mancanegara.

Perpaduan antara hutan dan laut di kawasan Plengkung.

Tidak salah apabila beberapa objek wisata di Kabupaten Banyuwangi ditetapkan UNESCO menjadi Cagar Biosfer Dunia dan Geopark Nasional, bahkan sebagai Geopark Global. Kawasan geopark Banyuwangi meliputi blue fire di Kawah Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo. Hal ini dapat mendorong anak muda Banyuwangi berperan aktif dalam pengembangan kawasan karena geopark adalah gabungan keanekaragaman hayati, geologi dan sosial budaya untuk keperluan konservasi pendidikan dan pembangunan ekonomi masyarakat. Sangat penting keterlibatan masyarakat demi kelestarian geopark Kabupaten Banyuwangi.

Pada Mei dan Juni 2022 , G-Land akan menjadi tuan rumah World Surf League (WSL) Championship Tour 2022. Ini ajang selancar tingkat dunia yang memiliki peminat sangat tinggi. Penyelenggaraan WSL tahun-tahun sebelumnya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke negara-negara penyelenggara. Maka, ajang bergengsi ini diharapkan menjadi instrumen pemulihan ekonomi Kabupaten Banyuwangi di masa pandemi.

WSL bisa menjadi sarana promosi wisata bagi negara penyelenggara. Maka, para pelaku ekonomi, terutama ekonomi kreatif, diharapkan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya momentum ini. Salah satunya dengan menyediakan souvenir-souvenir khas Kabupaten Banyuwangi yang dapat menarik wisatawan mancanegara.

Beberapa persiapan telah dilakukan Balai Taman Nasional Alas Purwo sebagai tuan rumah WSL di Pantai Plengkung. Beberapa pihak lain juga turut berpartisipasi. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukakn pembangunan sarana dan prasarana di sekitar Pantai Plengkung dalam menyongsong WSL Championship Tour 2022.

Pembangunan kepariwisataan mempunyai tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya meningkatakan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pandemi yang terjadi dua tahun ini cukup memukul kunjungan wisata di Kabupaten Banyuwangi. WSL Championship Tour di G-Land diharapkan menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk ke Kabupaten Banyuwangi sekaligus dapat menstabilkan bahkan menaikkan perekonomian masyarakat.

Kelompok-kelompok masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan perekonomian. Dengan keterampilan yang dimiliki, masyarakat dapat menyediakan kebutuhan para wisatawan. Misalnya, keterampilan dalam menerima tamu dan menyuguhkan berbagai atraksi maupun informasi yang dibutuhkan, hingga keterampilan membuat berbagai cindera mata khas dan diminati oleh wisatawan.

Semoga kegiatan WSL Championship Tour 2022 dapat membangkitkan kreativitas masyarakat dan menstabilkan perekonomian Kabupaten Banyuwangi, sehingga pariwisata Kabupaten Banyuwangi dapat lebih dikenal di kancah internasional. (FA)

 

  • Penulis adalah siswa SMPN 1 Banyuwangi.

Facebook Comments

Comments are closed.