Oleh: Daryanti Sri Wilujeng
mepnews.id – Tahukah Anda, di mana biasanya kita menemukan kemangi? Kita mudah menemukan tanaman ini di daerah beriklim tropis. Di Indonesia, kita bisa menemukannya di mana-mana. Apalagi di Banyuwangi yang terkenal dengan cuaca panasnya. Tanpa ditanam pun, kemangi bisa tumbuh sendiri karena benihnya bertebaran di mana-mana. Kemangi (Ocimum sanctum L.) cenderung dapat dikatakan sebagai tanaman liar.
Daun kemangi berkhasiat sebagai obat untuk upaya penanggulangan masalah kesehatan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan kadang tidak begitu saja menghilangkan arti pengobatan tradisional. Apalagi dalam melemahnya perekonomian saat ini yang mengakibatkan harga obat-obatan modern menjadi mahal. Oleh karena itu, salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat obat di kalangan masyarakat.
Salah satu tumbuhan yang dipergunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan obat-obatan adalah daun kemangi. Minyak atsiri kemangi dapat dipergunakan sebagai bahan pengawet makanan dan sebagai antibiotik alami.
Mengandung apa sajakah tanaman daun kemangi itu?
Secara keseluruhan tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang banyak memiliki aktivitas antibakteri. Di samping itu, kemangi juga mengandung flafon apigenin, luteolin, flavon O-glukotisidaapigenin 7-O glukoronida, luteolin 7-O glukoronida, flavon C-glukosida orientin, molludistin dan asam ursolat.
Pada daun kemangi, penelitian fitokomia membuktikan adanya flafonoid, glikosid, asam gallic dan asternya, asam kaffeic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol sebagai komponen utama. Minyak atsiri dalam daun kemangi mengandung aldehid, alkaloid, asam askorbat, beta carotene, carvacrol, cineole, eugenol, eugenol-metil-eter, glikosida, linalol, metil chavicol, limatrol, caryofilin, asam ursolat, n-triacontanol dan fenol.
Kandungan pada biji kemangi ungu antara lain beta-sitosterol, lemak, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, pentosa dan protein.
Eugenol merupakan anggota dari kelas alibenzena. Warnanya kuning jernih sampai kuning pucat. Bentuknya cairan berminyak yang diekstraksi dari tanaman tertentu, salah satunya dari kemangi. Sifatnya sedikit larut dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas sehingga sering menjadi komponen industri penyegar mulut. Senyawa ini juga dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, obat pencuci hama dan pembius lokal. Dalam industri, eugenol digunakan dalam memproduksi isoeugenol yang dipakai untuk membuat vanillin. Metil eugenol juga digunakan sebagai atraktan. Senyawa eugenol dalam ekstrak daun kemangi ungu mampu menekan pertumbuhan nematoda pada tanaman lada.
Manfaat daun kemangi
- Menurunkan Gula Darah. Beberapa praktisi pengobatan tradisional merekomendasikan daun kemangi untuk membantu mengatur kadar gula dalam darah.
- Mengurangi Stres Oksidatif. Antioksidan sangat penting untuk menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Kemangi kaya antioksidan.
- Menjaga Kesehatan Jantung. Sebuah tinjauan di Pharmacognosy Review pada 2011 melaporkan temuan bahwa ekstrak daun kemangi secara singkat bisa mengurangi tekanan darah tinggi, kemungkinan karena kandungan eugenol di dalamnya.
- Melawan Radikal Bebas. Menurut buku ‘Healing Foods‘, daun kemangi mengandung berbagai antioksidan alami, yang dapat membantu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Bagus untuk Kulit Berminyak. Daun kemangi membantu membersihkan kulit dari dalam. Pembersih ini sangat baik untuk mereka yang memiliki kulit berminyak. Ini juga membantu menghilangkan kotoran yang menyumbat pori-pori. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang kuat dari kemangi akan membantu mencegah pembentukan jerawat.
- Menghilangkan bau badan. Secara tradisional, kemangi banyak digunakan untuk menghilangkan bau badan yang selalu jadi momok kaum hawa.
Para ibu yang sering menambahkan daun kemangi dalam masakan tentu menemukan rasa yang khas. Daun kemangi juga sering dijadikan lalapan enak saat dipadukan dengan nasi hangat, goreng ayam yang renyah dan dicocolkan dalam sambal pedas yang menggugah selera.
Kemangi termasuk dalam keluarga mint. Maka, daun kemangi juga berperan dalam banyak masakan Mediterania, khususnya Italia. Masakan Indonesia, Thailand, dan Vietnam juga menyajikan daun kemangi sebagai campuran masakan. Selain sebagai penambah rasa khas, ada banyak manfaat daun kemangi untuk kesehatan.
Nah, sekarang mari kita mengintip makanan Banyuwangi yang sering berkolaborasi dengan kemangi. Selain aroma yang wangi, kenikmatan rasanya sudah teruji. Berikut ini beberapa makanan khas Banyuwangi yang memiliki unsur kemangi di dalamnya.
- Pecel Pitik
Pecel pitik selalu menjadi idola dan menjadi makanan khas Banyuwangi. Para pendatang selalu menyempatkan diri mencari pecel pitik.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pecel pitik ini adalah 1 ekor ayam kampung, 1/2 butir kelapa sedang (tidak terlalu tua), 4 siung bawang putih, 4-5 siung bawang merah, 1 genggam kacang tanah, 1 ruas jari kencur, 2 helai daun jeruk, 6 buah cabe rawit, 1 sachet trasi bakar dan tambahan daun kemangi agar lebih nikmat.
- Pepes Sidat atau Oling
Oling merupakan masakan yang juga digemari di Banyuwangi, walau agak sulit ditemukan di pasar. Oling dibudidayakan di Dusun Jopuro, Kecamatan Glagah, yang dikenal sebagai kampung sidat. Pengolahan pelasan atau pepes sidat ini hanya menggunakan bumbu sederhana yaitu, cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, ketumbar, kemiri lalu di campur daun kemangi agar memperoleh aroma dan cita rasa yang kuat.
Oling ini sejenis lele tetapi memiliki bentuk dan stuktur berbeda. Selain memiliki rasa yang lebih lembut daripada lele, kadar minyak oling melebihi lele sehingga rasanya lebih lezat.
- Pepes Tahu & Tempe
Pepes tahu dan tempe selalu diakhiri dengan taburan kemangi agar rasasnya lebih menggigit. Walau dari bahan yang harganya terjangkau, polesan kemangi membuat kita selalu ingin menyantapnya kembali.
Jadi, masyarakat Banyuwangi telah terbiasa menyertakan daun kemangi. Selain bagus berdasarkan aspek kesehatan karena kandungan gizinya tunggi, kemangi juga mampu memberi cita rasa luar biasa. Jangan heran, jika hampir semua masakan khas Banyuwangi menyertakan daun kemangi.
Anda ingin membuktikan? Mari berkunjung ke Banyuwangi dan nikmati kulinernya. Dijamin akan kangen untuk datang lagi.
- Penulis adalah pengajar Bahasa Indonesia dan koordinator perpustakaan di SMPN I Banyuwangi.