Oleh: Sri Widowati
mepnews.id – Anda penggemar kuliner berkuah? Saya sarankan mencoba mencicipi lezatnya ayam kesrut, masakan khas suku Using di Desa Kemiren, Banyuwangi. Olahan berkuah dengan bahan dasar ayam kampung muda ini memiliki cita rasa asam manis pedas dan segar. Sangat pas disantap siang hari sambil menikmati suasana alam pedesaan khas Kemiren.
Rasa ayam kampung dan kaldunya yang gurih, daging dengan tekstur lembut berpadu kuah bening kekuningan, bertaburan kulit cabe rawit merah yang digerus tak terlalu halus. Rasa segar kuahnya mirip sayur asam Jakarta. Mirip uyah asem atapun garang asem di Jawa Tengah. Bisa membayangkan, bukan? Betapa nikmatnya ketika disantap di tengah siang terik.

Menikmati ayam kesrut dengan latar belakang rumah Using di Desa Kemiren.
Meskipun ada makanan daerah lain yang mirip ayam kesrut, namun ada sedikit perbedaan bumbu. Ini yang membuat unik dan menjadi ciri khas makanan tradisional Using.
Mari kita simak apa saja bumbu-bumbu dan cara memasak ayam kesrut ini.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain 500 gram ayam kampung, 5 buah belimbing wuluh ukuran besar (sesuai selera), 8 buah cabe rawit merah, 750 ml air, garam dan gula pasir secukupnya, minyak untuk menumis secukupnya, 5 cabe merah besar, 2 siung bawang putih, 1 buah tomat dan ½ sendok terasi, dan 1 buah lucu. Yang terakhir ini bumbu khas Banyuwangi.
Langkah-langkah memasaknya dimulai dari merebus ayam kampung hingga setengah matang. Cabe merah, bawang merah, bawang putih, tomat, dan terasi dihaluskan, lalu ditumis hingga harum bersama cabe rawit utuh dan lucu yang digeprek. Masukkan tumisan ke dalam rebusan ayam. Tambahkan garam dan gula sesuai selera. Lanjutkan merebus dengan api sedang selama 30 menit sehingga ayam menjadi lunak. Lalu masukkan potongan belimbing wuluh hingga keluar rasa asam. Koreksi rasanya; asam, manis, pedas, gurih. Angkat, lalu sajikan.
Pasti pembaca bertanya-tanya, apa sih yang disebut dengan lucu pada resep?
Lucu merupakan kosakata dari Bahasa Using untuk menyebut rempah-rempah sejenis laos. Di tempat lain, ada yang menyebutnya kecombrang. Biasannya lucu ini digunakan ketika bunganya masih kuncup. Lucu ini lah yang membuat ayam kesrut di Banyuwangi berbeda dengan masakan serupa di daerah-daerah lain. Yang lebih unik, di Banyuwangi pun ayam kesrut yang ada lucu-nya hanya di Desa Kemiren. Di wilayah lain di Kabupaten Banyuwangi, lucu diganti laos.

Tanaman lucu yang berbunga pink.
Lucu, yang dalam Bahasa Inggris disebut torch ginger atau red ginger lily, memiliki beberapa keistimewaan. Antara lain mengandung anti-oksidan dan anti-bakteri yang memungkinkan dikembangkan menjadi makanan fungsional (Muawanah 2012 dalam Pangestika 2021). Kandungan nutrisi yang terdapat dalam lucu antara lain protein 12,6 persen, lemak 18,2 persen, serat 17,6 persen, asam palmitoleat 16,4 persen, asam linoleat 14,5 persen, asam oleat 5,2 persen (International Food Research Journal). Bunga lucu mengandung vitamin dan mineral. Dalam 100 gram bunga lucu terkandung: vitamin K 1.589 miligram (mg), kalsium 775 mg, mangan 327 mg, fosfor 286 mg, dan sulfur 167 mg. Lalu, ditambah lagi empat jenis antioksidan, yaitu fenol, polifenol, flavonoid, dan terpenoid. Karena kandungan nutrisi yang dimiliki, menurut repository UIN Syarif Hidayatullah dalam Kompas News 13 November 2021, lucu dipercaya bisa menghilangkan bau badan, bau mulut, serta mengobati penyakit kanker dan tumor.
Ayam kesrut sendiri, menurut sejarah, dulu dimasak hanya pada saat-saat tertentu. Antara lain saat syukuran atas hasil panen yang melimpah atau apabila salah satu rumah adat suku Using berdiri (Handoko, 2019). Namun, seiring perkembangan pariwisata di Banyuwangi, ayam kesrut menjadi sangat mudah kita jumpai di rumah-rumah makan di Desa Kemiran. Bahkan meluas hingga ke desa Glagah dan desa Rogojampi.
Bagaimana? Tertarik mencobanya?
Jika Anda termasuk ke dalam orang-orang yang senang kuliner namun tidak hobi memasak, jangan khawatir. Silahkan berjalan sepanjang jalan raya Desa Kemiren yang saat ini sudah menjadi desa wisata. Di sepanjang jalur, Anda bisa menemui banyak sekali rumah makan yang menyediakan masakan tradisional dari jajanan hingga makanan utama. Dengan hanya merogoh kocek rata-rata Rp 30.000 saja, kita bisa menikmati seporsi ayam kesrut khas Using.
Selamat mencoba.
- Penulis adalah guru di SMAN 1 Giri, Banyuwangi.