Kegiatan Ekonomi di Desaku

Oleh: Kirana Irbah Rafilah

SD IT Al Al Uswah, Magetan

Di desaku banyak sekali kegiatan ekonomi yang berfungsi untuk kehidupan sehari hari. Seperti bertani, jual sayur keliling, jual kripik singkong, dan beternak. Aku lebih dulu akan membahas kegiatan ekonomi menjadi petani.

Di desaku, banyak sekali ibu-ibu dan bapak-bapak yang menjadi petani. Setiap hari, beliau para petani ini ke sawah untuk menanam dan mengecek semua tumbuhan yang ditanam. Mereka menanam padi, jagung, terong, sayur, dan lainnya.

Ibu-ibu yang bekerja jadi petani sangat hebat. Di rumah, mereka memasak untuk keluarga, mengurus suami dan anak yang akan ke sekolah. Setelah itu, mereka ke sawah mengecek tanaman yang ditanam. Bapak-bapak yang menjadi petani juga sangat hebat. Mereka berjuang menafkahi keluarga. Setelah dipanen, tanaman dibeli oleh penjual sayur keliling atau dibeli toko-toko yang menjual berbagai macam jenis sayuran.

Di desaku juga ada yang menjual kripik singkong. Beliau penjual kripik singkong ini setiap sore pergi ke toko kulak singkong. Lalu, beliau mengupas dan mencuci singkong di rumahnya. Paginya, beliau tinggal memotong kecil-kecil lalu menggoreng singkong. Setelah kripik singkong jadi, beliau menjualnya di depan toko Pasar Baru Magetan. Kripik singkong termasuk jajanan khas Magetan.

Beliau sangat hebat, mampu membesarkan dua anak dengan berjualan kripik singkong. Beliau tak mudah menyerah. Misalnya, jika tidak mendapatkan singkong di toko, beliau terus mencari sampai keliling Magetan. Setelah mendapatkan singkong, beliau langsung pulang.

Kedua anaknya tak malu mempunyai ibu penjual kripik singkong. Sebaliknya, mereka malah mendukung ibunya. Apa lagi, rasa kripiknya sangat enak sekali sehingga beliau sering kali mendapat pesanan banyak. Biasanya untuk souvenir, arisan, acara keluarga dan lainnya.

Di desaku, juga ada lho yang bermata pencaharian menjadi tukang pijat keliling. Beliau adalah tetanggaku. Setiap hari beliau menunggu orang ke rumahnya atau menunggu orang menelepon meminta jasa pijat. Kadang keluargaku yang terlalu capek juga minta dipijat beliau. Pijatan beliau sangat enak dan nyaman. Jika aku yang dipijat, pengennya segera tidur.

Beliau juga hebat. Karena rajin memijat, beliau sampai bisa umrah. Jika ada orang yang butuh dipijat, beliau langsung siap berangkat. Meski demikian, beliau tetap sangat peduli dengan urusan keluarganya yang terdiri dari suami dan satu anak laki-laki.

Di desaku juga ada yang bekerja sebagai guru. Kebanyakan yang menjadi guru adalah ibu-ibu. Contohnya, mamaku mengajar di MTsN 5 Magetan. Beberapa tetanggaku jadi guru setingkat SD, SMP, atau SMA. Guru sangat berjasa bagi kita. Guru adalah orangtua kita di sekolah. Guru memberi kita ilmu.

Beliau para guru juga sangat hebat. Tak hanya hebat di sekolah, tapi juga hebat di rumah. Para ibu ini mengurus rumah, memasak makanan untuk keluarga dan mengurus anak-anak. Setelah pulang perja, harus memasak untuk keluarga, mengurus anak. Setelah itu, memikirkan besok akan mengajar tentang bab apa di sekolah.

Sekarang, pada paragraf ini, aku akan menceritakan tentang mata pencaharian menjadi peternak. Contohnya, ayahku sendiri.

Beliau peternak ayam joper (jowo super). Setiap beberapa bulan, ayahku mendapat kiriman kuthuk joper (anak ayam joper yang baru ditetaskan). Kuthuk-kuthuk itu ditaruh dalam kandang kecil yang di bawahnya dialasi karpet rotan, pinggirnya dikasih besi melengkung, dan atasnya digantungi oven khusus ayam. Setiap hari beliau memberi makan kuthuk-kuthuk tersebut. Sekitar enam bulan, ayam joper bisa dipanen. Biasanya ayam joper dijual di pasar. Tapi, ayahku menjual ayam pada orang yang mengirim kuthuk joper itu. Orang itu yang memasaknya karena mempunyai restoran ayam joper di depan terminal lama Magetan.

Tetanggaku ada yang beternak ayam petelur. Selain ayam, di desaku juga ada peternak sapi, peternak kambing, dan peternak domba. Aku akan perjelas dulu tentang peternak sapi. Orang yang beternak sapi ini pas tetangga samping kiri rumahku.

Beliau selalu memberi makan sapi-sapinya. Jika rumput habis, beliau segera ke sawah untuk mencari rumput. Setelah mendapatkan rumput, beliau segera pulang dan memberi sapinya rumput baru. Setelah dipelihara, sapi jadi lebih besar dan gemuk sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Beliau bisa dapat untung banyak.

Tetanggaku agak jauh ada yang beternak domba. Begitu besar pengorbanan beliau membawa semua domba makan di lapangan. Dicarikan rumput yang hijau dan segar, sehingga domba milik beliau tumbuh sehat dan besar. Beliau ini sudah lumayan tua. Karena bosan di rumah terus, beliau ingin menggerakkan otot-otot tubuhnya. Makanya beliau menggembala setiap hari. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.