Oleh: Almira Naila Atthaya Ramadhani
SD IT Al-Uswah Magetan
MEPNews.id – Salah satu tempat jual beli yang sering didatangi masyarakat adalah pasar tradisional. Di Magetan, ada banyak pasar tradisional. Salah satunya Pasar Sayur. Di dalamnya terdapat banyak kios. Ada yang jual sembako, sayur mayur, barang pecah belah, dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Prinsip pasar tradisional sama, yaitu jual dan beli barang dengan tawar-menawar.
Selain itu, ada Pasar Penampungan. Pasar ini ramainya malam hari dan dini hari. Di situ, orang mengambil barang dagangan berupa sayuran untuk dijual lagi. Dari sana, sayur-sayuran dijual pedagang yang berkeliling dengan sepeda motor di kampung-kampung. Lingkungan sekitar pasar tersebut terkesan jorok karena banyak sampah berserakan. Sayuran busuk baunya menyengat.
Pada tahun 2017, pernah ada kebakaran yang menghebohkan. Banyak kios terkena dampak kebakaran. Besar kerugian yang dialami para pedagang. Akibat kebakaran, para pedagang berjualan di sepanjang jalan raya saat pasar sedang dalam perbaikan sampai selesai.
Selain Pasar Sayur dan Pasar Penampungan, ada juga pasar baru yang letaknya di tengah kota. Di sana banyak kios yang berjualan baju, sepatu kulit, toko emas dan lain-lain. Di lantai atas ada yang namanya ‘mal pelayanan publik’. Di sana terdapat sejumlah instansi pemerintah untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus surat-surat penting.
Ada juga beberapa supermarket atau mini market, termasuk Indomaret dan Alfamart. Di sini transaksi jual beli lebih modern. Barang-barang yang dijual tertata rapi. Pembeli bisa melihat harga yang tertempel dalam kemasan masing-masing barang, dan langsung melakukan pembayaran di kasir. Jadi, tidak ada proses tawar-menawar seperti di pasar tradisional.
Di beberapa kota besar juga sudah banyak pasar modern seperti mall. Sangat berbeda dengan pasar tradisional, mall lebih berkembang. Struktur bangunnya seperti gedung pencakar langit. Di dalamnya terdapat stan baju, stan banyak makanan yang biasa dinamakan food court, dan banyak orang berjualan. Mulai makanan berat, minuman, hingga makanan siap saji. Ada juga tempat khusus bermain anak-anak yang disebut playground. Isinya mandi bola, timezone, mainan pasir, kereta api dan banyak lagi. Sarana yang digunakan lebih modern, antara lain tangga berjalan (eskalator) dan lift untuk mempermudah pergerakan menuju lantai lainnya.
Meski banyak bermunculan pasar modern, pasar tradisional tetap ada. Harga-harga di pasar tradisional lebih fleksibel dibandingkan di pasar modern. Kalau dilihat dari segi kenyamanan, pasar tradisional cenderung lebih kumuh dan barang tidak tertata rapi. Ini sangat berbeda dengan pasar modern yang sudah menyediakan cleaning service untuk membersihkan lantai kotor.
Meski pasar tradisional dinilai tidak maju, namun masyarakat masih banyak yang berbelanja di sini. Sebagian masyarakat masih meninjau segi harga yang lebih terjangkau. Harapan untuk tetap berbelanja di pasar tradisional belum sepenuhnya hilang. Pasar tradisional masih banyak memiliki potensi untuk dikembangkan lagi. (*)