Oleh: Aditya Arya Nugraha
SDN Sukowinangun 2 Magetan
MEPNews.id – Aku suka sepak bola. Mulai dari meilihat pertandingan di televisi hingga main sepak bola di sekolah, aku suka semua. Tak pernah absen aku ikut permainan sepak bola di sekolah.
Dari hobi itu, aku ingin menjadi pemain sepak bola sungguhan. Akan terlihat begitu membanggakan orang tua bila aku memakai seragam sepak bola lalu mencetak gol.
Untuk mencapai cita-citaku, aku harus semangat dan terus berlatih. Untuk memupuk semangat dan meningkatkan kemampuanku, aku harus latihan fisik juga.
Latihan yang kutempuh antara lain berlari keliling lapangan, push up, sit up, dan beberapa teknik permainan bola. Lelah juga sih, tapi aku tetap harus semangat.
Meski semangat berkobar dalam diriku, ada kalanya aku merasa kesal dan ingin menyerah. Hal itu dikarenakan ada teman yang meremehkan aku.
Aku ingat betul ketika jam olah raga dan guru memberi perintah untuk main sepak bola dengan baik dan benar. Di tengah permainan, aku salah mengoper bola. Bola yang seharusnya kuumpan ke teman, malah larinya ke lawan. Akibatnya, lawan dapat mencetak gol karena aku salah mengumpan.
Temanku yang bertugas sebagai kiper marah-marah padaku. Dia bilang, ”Heh, Dit, ngoper bola aja nggak bisa. Gara-gara kamu, tim kita kalah!”
Mendengar itu, hatiku rasanya sakit. Aku merasa gagal dalam bermain dan merasa latihanku selama ini tidak berguna.
Setelah kejadian itu, satu bulan aku berhenti dan tidak ikut bermain bola bersama teman-teman. Lalu, aku didekati guru olahraga dan diberi nasihat.
Akan selalu kuingat nasihat guruku itu. Bahwa, dalam belajar itu, gagal adalah hal biasa. Untuk menjadi pemain hebat, aku tidak boleh putus asa.
Sekarang aku berjanji tidak akan putus asa dalam menggapai cita-citaku.