Temanku yang Istimewa

Oleh: Alivia Nurjanah

SDN Sukowinangun 2 Magetan

MEPNews.id – Sekolah adalah tempat menuntut ilmu. Sekolah adalah tempat untuk belajar tentang sekitar kita dan belajar tentang tata krama. Jika di rumah orangtua itu ayah dan ibu, di sekolah orangtuanya adalah guru. Di sekolah, teman bisa menjadi saudara.

Aku merasa bangga bersekolah di SDN Sukowinangun 2 karena memiliki guru yang bisa menghadapi anak-anak istimewa (Anak Berkebutuhan Khusus).

Sekolahku adalah sekolah inklusi. Disebut inklusi, karena di sekolah itu aku juga belajar bersama anak berkebutuhan khusus atau anak istimewa. Meski ada yang istimewa, semua anak diperlakukan sama di sekolah.

Ada empat anak istimewa yang belajar bersamaku di kelas. Aku senang berteman dengan mereka. Meski mempunyai kemampuan belajar yang lambat, tapi mereka selalu tulus dalam menolong teman sekelas yang kesulitan.

Namun, sesekali ada juga hal yang membuat aku kesal. Suatu ketika, saat aku mengerjakan tugas, temanku istimewa yang bernama Dika terus saja bernyanyi. Aku merasa terganggu. Tapi itu sebentar saja. Meskipun suara Dika jelek dan mengganggu, tetapi ekspresi Dika saat bernyanyi sangat lucu.

Dika itu suka bernyanyi. Meskipun pernah ditegur Bu Veni, dia terus saja bernyanyi karena lagunya belum selesai. Aku bisa bayangkan, berteman dengan Dika akan menjadi hal yang tak terlupakan apabila aku sudah lulus nanti.

Ternyata belajar di sekolah inklusi itu menyenangkan. Karena di sini, aku dapat menjumpai hal yang tak biasa dari temanku yang istimewa. Teman-temanku yang istimewa ini mengajarkanku untuk menerima kekurangan diri apa adanya serta pantang menyerah. Berteman dengan mereka membuatku selalu bersyukur.

Aku punya pesan untuk teman-temanku yang istimewa; Jangan pernah menyerah.

Semoga teman-teman istimewaku selalu dilancarkan dalam menuntut ilmu. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.