Inda Ciptakan Aplikasi Smartphone Bagi Pasien Hemodialisis

MEPNews.id – Inda Rian Patma Putri meraih gelar wisudawan terbaik S2 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga periode September 2019. Mengikuti prosesi wisuda pada Minggu 8 September 2019 di Airlangga Convention Center Kampus C UNAIR, ia lulus dengan IPK nyaris sempurna, 3,98.

“Menempuh pendidikan magister di Universitas Airlangga membutuhkan perjuangan luar biasa. Terlebih harus membagi peran sebagai ibu dua anak dan sebagai mahasiswa. Namun saya berusaha mengatur pola pikir bahwa hal tersebut bukan hambatan besar, melainkan sebagai proses yang harus dijalani untuk menjadi lebih baik,” ungkap Inda.

Atas kegigihannya menjalani studi dan penelitian, Inda sudah memperoleh Hak Cipta (HKI) yang terdaftar di Kemenkumham atas hasil karyanya berupa produk aplikasi berbasis android bagi pasien hemodialisis, yaitu: “Automatic Alarm Fluid Control Hemodialysis”.

Usai wisuda, Inda mengatakan akan melanjutkan pengembangan penelitian untuk pasien hemodialisis (cuci darah) supaya dapat memenuhi standar aplikasi yang diterapkan pada rumah sakit. Saat merampungkan studi, dia melakukan penelitian tentang teknologi aplikasi berbasis android untuk pasien hemodialisis.

Tesisnya berjudul “Pengembangan Discharge Planning dengan Automatic Reminder Pengelolaan Cairan terhadap Keyakinan dan Kepatuhan Pembatasan Cairan pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis”. Gagasan tersebut mengulas perihal intervensi berbasis aplikasi android dalam meningkatkan kepatuhan dan manajemen diri pada pasien yang menjalani hemodialisis.

“Pasien hemodialisis merupakan pasien dengan kondisi kronis yang khusus dan membutuhkan pendidikan efektif atau motivasi dalam pengelolaan diri. Kualitas asuhan yang baik juga diperlukan oleh tenaga kesehatan dengan integrasi pendidikan kesehatan dalam pelayanan di rumah sakit,” tutur Inda yang pernah menjadi oral speaker pada 10th International Nursing Conference 2018.

Menurutnya, diperlukan inovasi untuk mempromosikan strategi perilaku menggunakan teknologi. Harapannya, temuannya dapat menjadi isyarat pendorong untuk mengaktifkan perilaku kesehatan. Hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat lebih efektif dan efisien.

Selain sibuk kuliah dan melakukan penelitian, Inda juga turut aktif dalam program pengabdian masyarakat di wilayah Dupak Surabaya tentang peningkatan kesehatan pasien diabetes melitus melalui pendekatan 3P (promote, prevent, protect). Ia juga bepartisipasi dalam program peningkatan kualitas hidup ODHA (Orang dengan HIV-AIDS) dengan pemberdayaan kader di wilayah kerja puskesmas Putat Jaya Surabaya. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.