MEPnews.id – Kafe Nongkis Bojonegaro, pukul 20.00 WIB 17 Juli 2019 Purnama Sastra Bojonegaro telah pada putaran ke 55. Dalam usianya yang ke 5 tahun, acara yang merupakan media mengekspresikan diri para seniman dan sastrawan.
Acara diawali dengan penampilan musik “Mejakustik” Menado Jawa Akustik, juga penampilan alat musik purba dari Rengel Tuban. Disusul pembacaan puisi oleh Mas Hendro yang juga seorang seni rupa, Mas Agus Sigro, Mas Wahyu, Mas Agung DP, Gus Yazid yang juga seorang penulis buku, Mas Jonathan penulis dan juga penerbit yang masih hangat mendapatkan penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur. Juga ada Ajun Pujang Anom dengan puisi kontemporernya.
Hadir dalam kesempatan ini juga sastrawan dari Madura Timur Budi Raja yang juga tak ketinggalan membacakan puisinya. Pada kesempatan yang sama hadir mas Bambang Soen seniman sekaligus pengamat seni yang memberikan gambaran juga harapan pentingnya kolaborasi antara seniman dan wartawan agar seniman Bojonegaro berdaya dan memperdayakan dirinya.
Masyhuri Alhamdulillah dari Balai Bahasa juga menyempatkan hadir di tengah kesibukannya dalam melakukan penelitian tentang bahasa pada media cetak dan elektronik. Dalam joke ringanya ia menyebut sebuah komunitas akan kuat jika ketika komponen bersatu yaitu sastrawan, seniman dan syetan.
Agak serius ia menambahkan perlunya juga seorang kritikus sastra, dan juga menyinggung sedikit perihal Sandur Bojonegaro.
Agus Sigro sebagai penutup acara purnama sastra yang diselenggarakan di tiap bulan purnama, berharap PSB bravo selalu. (Yazid)