Setelah Lomba, IHL 2019 Ditutup dengan Gala Dinner

MEPNews.id – Lomba debat dan roleplay dalam International Humanitarian Law (IHL) 2019 di kampus Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur (UPNVJT) berakhir Minggu sore 30 Juni 2019. Lomba yang digagas ICRC Indonesia – Timor Leste bertema ‘Bring Back the Confidence in the Changing Nature of Warfare’ itu dipuncaki dengan gala dinner di Novotel Surabaya Hotel & Suite.

Lomba debat diakhiri dengan tim Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di posisi pertama, tim Universitas Katholik Maranatha (Bandung) di posisi kedua, dan tim Universitas Gadjah Mada (UGM) di posisi ketiga. M. Rafly Rizky Prayoga dari UGM mendapat Best Speaker Award.

Untuk lomba roleplay, Universitas Presiden dari Jababeka Bekasi berada di tempat pertama, UGM di peringkat kedua, dan Unair di urutan ketiga. Universitas Presiden juga mendapat honourable mention sehingga membawa pulang Jean Pictet Award.

Acara ini dihadiri Danny Merhy selaku Deputy Head of the ICRC Regional Delegation in Indonesia and Timor Leste, serta perwakilan ICRC dari Malaysia, dan tamu internasional lainnya. Dari pihak UPNVJT hadir antara lain Wakil Rektor 1 Dr Ir Sukendah MSc, sejumlah dosen FISIP, dan undangan lain.

Acara diawali dengan pemaparan Merhy tentang peran Palang Merah Internasional bagi dunia. Ia juga sempat mempresentasikan video tentang Irak pada 2017 yang hancur akibat konflik. Ini untuk menunjukkan bagaimana susahnya kondisi perang dan bagaimana dibutuhkannya tim seperti ICRC.

Warek 1 UPNVJT memberi ucapan selamat buat semua peserta lomba. Ia mengingatkan, “Lomba bukan untuk sekadar mencari pemenang. Yang tak kalah penting adalah mendapatkan pengalaman. Empat hari terlibat dalam kompetisi tentu menghasilkan pengalaman yang baik.”

Acara dimeriahkan aksi terater dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) yang menggambarkan pertolongan dari petugas Palang Merah. Di sela acara juga ada penandatanganan Memorandum of Understanding antara ICRC dengan UPNVJT.

Lomba diikuti perwakilan dari 12 institusi pendidikan tinggi, yaitu UPNVJT, Universitas Jember, Universitas Presiden, Universitas Maranatha, UGM, Universitas Al-Azhar (Jakarta Selatan), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Darussalam Gontor (Ponorogo), Universitas Teknologi Yogyakarta, UINSA (Surabaya), dan Akademi Angkatan Laut (Surabaya).

International Humanitarian Law 2019 (IHL) Roleplay and Debate Competition diadakan setahun sekali oleh International Committee of Red Cross (ICRC) Indonesia. Tahun ini menjadi IHL terakhir yang melombakan debat. Tahun depan, IHL hanya melombakan roleplay.

IHL memiliki ciri khas atau persyaratan khusus. Sistem lomba hanya dapat diikuti sekali seumur hidup. Peserta hanya boleh berpartisipasi sekali dan tidak boleh mengikuti serangkaian lomba IHL berikutya. Juga setiap universitas hanya boleh mengirimkan satu tim dengan 3 anggota beserta satu pendamping tim (coach/adjudicator/faculty advisor). Pendamping ini juga menjadi juri lomba. (*)

Article Tags

Facebook Comments

Comments are closed.