Mulyono, PKL Frozen Food Wonokarto Setia Menekuni Usaha Sejak 2005

mepnews.id – Di tengah hiruk pikuk aktivitas masyarakat Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, terdapat sosok pedagang kaki lima (PKL) yang setia menjajakan dagangan sejak dua dekade silam. Ia adalah Mulyono, warga Wonokarto RT 3 RW 8, yang menekuni usaha penjualan frozen food sejak 2005.

Mulyono memilih berjualan frozen food karena sejak awal sudah akrab dengan jenis makanan beku tersebut. “Awalnya jualan sedikit, terus saya tekuni. Dari dulu pilihannya hanya frozen food,” ujar Mulyono.

Dengan modal dari kantong sendiri, ia memulai usaha kecilnya di lingkungan tempat tinggal. Meski bermodal terbatas, ketekunannya membuahkan hasil. Kini, Mulyono menjadi sub-seller dari agen frozen food.

Ia menjadi langganan agen sejak lama. Produk-produk yang ia jual cukup beragam. Yang menjadi favorit pembeli antara lain es krim, tempura, dan sosis.

Dalam sehari, Mulyono bisa mendapatkan penghasilan di atas seratus ribu rupiah. Namun, hasil penjualan tidak menentu. “Kadang rame, kadang sepi. Namanya juga jualan, nggak bisa ditebak,” tuturnya.

Pada masa-masa awal, Mulyono sempat mengalami tantangan dalam memperkenalkan produk ke masyarakat. “Dulu, masih kaya pedagang baru. Harus kenalan dulu sama lingkungan sekitar. Sekarang udah lumayan dikenal,” ujarnya sambil tersenyum.

Salah satu keunggulan produk Mulyono adalah kualitas dan keawetannya. Ia menyimpan frozen food menggunakan freezer, lalu mengukusnya sebelum dijual. Setelah itu, produk ditusuk layaknya sate agar praktis disantap. Meskipun dijajakan hingga sore, rasa frozen food buatannya tetap enak, tidak asam atau berubah rasa. “Biasanya sih sehari langsung habis,” tambahnya.

Selain menjual produk dari agen, Mulyono juga membuat beberapa bahan sendiri, seperti tepung panir dan kulit pangsit. Ia memproduksi sebagian komponen dagangannya secara mandiri agar cita rasa tetap terjaga.

Target utama usaha Mulyono adalah para siswa sekolah. Ia biasa mangkal di depan SMK Negeri 1 Wonogiri, Bakti Mulya Farmasi, SD Negeri 7 Wonogiri, serta madrasah seperti MI dan MTs. “Pagi-pagi biasanya ke sekolah dulu, baru muter ke tempat lain,” jelasnya.

Pilihan lokasi usaha di lingkungan Wonokarto pun karena sudah sangat akrab dengan masyarakat sekitar.

Harga produk frozen food yang dijual Mulyono bervariasi dan mengikuti perkembangan dari agen. “Dulu lima ratus rupiah, sekarang udah seribu rupiah, tergantung bahan dan harga dari agen juga.”

Meski begitu, keuntungan dari usaha ini cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Dalam menjalankan usahanya, Mulyono tidak sendiri. Sang istri turut membantu, namun dengan peran berbeda. Mulyono berkeliling dan memasarkan dagangan, sang istri melayani pembeli dari rumah.

Meski telah berjalan hampir 20 tahun, Mulyono masih memiliki harapan besar. Ia bercita-cita memiliki agen sendiri agar usaha frozen food-nya bisa lebih berkembang. “Kalau ada modal lebih, pengen banget buka agen sendiri. Tapi ya itu tadi, kendalanya masih di modal,” tutupnya.

Mulyono adalah potret pedagang kecil yang tak hanya bertahan, tapi juga berkembang berkat kegigihan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah.

Facebook Comments

Comments are closed.