mepnews.id – Kelompok Adistiharsa 62 program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang mengadakan pelatihan ‘Perawatan Jenazah: Dari Naza’ Hingga Mengkafani’ pada 15 Januari 2025 di Masjid Al-Mabrur, Dusun Umbulsari, Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare, Malang.
Pelatihan dihadiri perangkat desa beserta warga. Suwaji, selaku perangkat desa, menyampaikan pentingnya pembelajaran yang bersumber dari masyarakat. “Ilmu itu tidak selalu didapat melalui pembelajaran di bangku sekolah atau perkuliahan. Ketika kita membaur dengan masyarakat, maka kita juga mendapatkan ilmu,” kata ia dikutip situs resmi uin-malang.ac.id.
Nur Afifuddin, penyuluh dari Kementerian Agama Kabupaten Malang yang diundang KKM Adistiharsa sebagai pemateri, menjelaskan tata cara perawatan jenazah, dari tahap naza’ atau proses sakaratul maut, memandikan, hingga mengkafani. Selain membahas aspek teknis, dijelaskan juga nilai spiritual dan kemanusiaan yang terkandung dalam proses tersebut.
Menurut Afifuddin, perawatan jenazah bukan hanya kewajiban ritual tetapi juga cerminan penghormatan kepada sesama manusia. Dengan tata cara sesuai ajaran Islam, masyarakat dapat mempraktikkan prinsip kesederhanaan, keikhlasan, dan penghormatan mendalam kepada jenazah.
Hakim Mutiara Hati, anggota KKM Adistiharsa, mengungkapkan tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara perawatan jenazah sesuai Islam, sekaligus membangun pemahaman moderasi beragama yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.
“Mahasiswa KKM ingin menyampaikan pesan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, yang membawa kebaikan dan kedamaian bagi semua, tanpa memandang perbedaan. Kegiatan ini tidak hanya ajang pendidikan, tetapi juga media untuk mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat,” tutur mahasiswa jurusan Manajemen itu.
Masyarakat menyambut positif kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi bermanfaat. “Dengan adanya pembelajaran tentang perawatan jenazah, masyarakat merasa lebih siap menjalankan kewajiban dengan benar dan penuh penghormatan. Ini juga pengingat bahwa setiap manusia akhirnya menghadapi kematian. Penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual maupun sosial,” ujar ujar salah satu warga. (M. Muzakki Mu’thy)
POST A COMMENT.