Membatik dengan Mesin CNC

mepnews.id – Tim pengabdian dan penelitian Universitas Negeri Malang (UM) pada 27 November 2024 pelaksanaan program meningkatkan ekonomi lokal di Kampung Mentaraman, Desa Pagelaran, Kabupaten Malang. Di kampung yang kaya nilai budaya batik itu, tim meluncurkan teknologi berbasis mesin CNC Batik untuk menjawab tantangan industrialisasi tanpa meninggalkan nilai tradisi batik sebagai warisan budaya.

Dikabarkan situs resmi um.ac.id, proses ini diawali dengan identifikasi kebutuhan masyarakat akan teknologi tepat guna. Maka, mesin CNC dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi sambil menjaga keaslian pola batik khas daerah. “Mesin ini tidak hanya mempercepat produksi, tetapi juga memastikan pelestarian pola batik yang menjadi kebanggaan masyarakat,” ujar Dr Ike Ratnawati SPd MPd, ketua kegiatan.

Inovasi ini bertujuan membuka peluang bagi masyarakat Kampung Mentaraman untuk menciptakan industri berkelanjutan. Pelatihan dan bimbingan diberikan agar masyarakat dapat mengelola teknologi secara mandiri. “Kami percaya, kombinasi antara teknologi dan tradisi dapat menciptakan ekosistem industri yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sesuai poin ke-11 SDGs,” tambah Dr Ike.

Hasil awal penggunaan mesin CNC menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk batik. Pola batik yang dihasilkan dengan mesin ini memiliki presisi tinggi, tanpa mengurangi nilai estetikanya. Teknologi ini juga diharapkan dapat mengurangi limbah produksi, menjadikannya lebih ramah lingkungan.

Kolaborasi antara akademisi, pelaku industri, dan masyarakat setempat memastikan teknologi ini mudah diadopsi dan relevan. Pelibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

Pelatihan intensif mengenai pengoperasian mesin, perawatan perangkat, dan pengembangan model bisnis berbasis teknologi telah dilaksanakan. Masyarakat kini memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi nilai tradisi.

“Teknologi ini bukan hanya alat, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa depan,” tutup Dr Ike. (Luthfi Maulida Rochmah)

Article Tags

Facebook Comments

Comments are closed.