mepnews.id – Divisi Kesehatan, Kemanan dan Keselamatan Lingkungan (K3L) Universitas Brawijaya (UB), mengadakan pelatihan kegawatdaruratan dan kebakaran bagi mahasiswa di GOR Pertamina Malang pada 2 November 2024.
Diungkapkan situs resmi ub.ac.id, kesehatan dan keselematan lingkungan bukan hanya isu di dunia kerja, namun pemahaman tentang pentingnya hal itu perlu diberikan sejak dini. Salah satunya kepada mahasiswa.
Prof Qomariyatus Sholihah, kepala divisi K3L UB, menjelaskan kegiatan ini untuk melatih mahasiswa agar tanggap saat terjadi kebakaran atau kegawatdaruratan. “Harapannya mahasiswa terlatih terhadap lingkungan semacam itu di Universitas Brawijaya.”
Pelatihan diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana menghadapi kebakaran maupun kegawatdaruratan melalui P3K. “Jika ada teman sakit, bagaimana memberi pertolongan pertama hingga tata cara memanggil ambulan dan sebagainya.”
Peserta juga mendapat latihan praktik pemberian bantuan hidup dasar, oleh dr Aurick Yudha Nagara SpEM dari RS Universitas Brawijaya dan tim Lakesma FK dan ERT FIKES UB.
Pelatihan keamanan gedung dan antisipasi kebakaran hingga evakuasi ular diperagakan oleh tim Pemadam Kebakaran Kota Malang.
Kegiatan ini untuk memperbanyak SDM yang bisa memanfaatkan sistem antisipasi kebakaran. “Kita punya gedung tinggi, otomatis gedung harus aman terutama dari kebakaran. APAR ada di tiap gedung. Yang sekarang harus diperbanyak adalah siapa yang bisa menggunakannya,” ujar Aurick.
Bantuan hidup dasar dilakukan untuk meminimalisir resiko henti jantung. “Jangan dianggap normal jika ada orang dewasa tiba-tiba pingsan. Harus dicurigai henti jantung sampai dinyatakan tidak. Setiap 1 menit terlambat melakukan CPR, maka 10 persen lebih dekat menuju risiko kematian. Jadi, komunitas Medical First Responder UB dimaksudkan untuk meminimalisir risiko ini terjadi,” kata dosen FK UB ini. (VQ)