mepnews.id – Universitas Sriwijaya (Unsri), Sabtu 26 Oktober 2024, kembali mengadakan kegiatan Cultural Visit bagi mahasiswa asing untuk lebih mengenal dan memperdalam pemahaman budaya Palembang.
Sabaruddin PhD, ketua UPT Kerjasama Layanan Internasional ( KLI) Unsri, menjelaskan cultural visit ini diadakan tiap tahun. Kegiatan ini untuk mengenalkan langsung mahasiswa asing tentang kebudayaan, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat lokal yang mungkin berbeda dari budaya mereka di sana.
“Setiap tahun kami ada program kunjungan budaya. Ini untuk memperkenalkan budaya Palembang atau Sumsel pada mahasiswa asing. Tahun ini, kami memperkenalkan songket dan cara membuatnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan wawasan kepada mahasiswa asing tentang budaya Palembang dan Sumsel sehingga bisa dikenal di negara mereka nantinya,” ujarnya.
Kegiatan diikuti 29 mahasiswa asing dari Syria, Sudan, Malaysia, Cina, Amerika Serikat, Meksiko, Kostarika, dan Korea. Turut hadir Kepala BPHM Unsri, Dedi Supriadi ST MSi, Tim Humas, dan staf UPT KLI.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke kerajinan tangan songket ‘Fikri Koleksi’. Para mahasiswa dipandu MGS Ahmad staf Fikri Koleksi untuk melihat dan mempraktikkan cara membuat atau menenun songket, bahkan langsung mempraktekkan cara mengenakan kain songket.
“Kain songket ini tidak lepas dari budaya Palembang. Banyak sekali aktivitas di Palembang yang menggunakan songket, antara lain pernikahan dan kegiatan adat lainnya. Pembuatan kain songket sangat rumit, karena ditenun yang memakan waktu 3-4 pekan,” ujarnya seraya memamerkan beberapa koleksi kain songketnya.
Ahmad menerangkan, harga songket di Fikri Koleksi mencapai 1.5 juta rupiah hingga 80 juta rupiah. “Songket Fikri didirikan KGS Bahsen Fikri SAg pada 14 Februari 2000. Ada juga social media di Instagram dan YouTube,” kata Ahmad.
Berikutnya, mahasiswa asing Unsri diajak mengunjungi Danau Jakabaring dan wisata lima tempat ibadah yang berpusat di Jakabaring Sport City. Selanjutnya mereka berkunjung ke Masjid Al Islam Cheng Ho yang didirikan komunitas Cina Muslim Palembang.
Kemudian, mahasiswa diajak ke Pulau Kemaro yang menyimpan legenda kisah cinta saudagar Tan Bun An dari Cina dan Siti Fatimah putri Raja Sriwijaya. Mahasiswa juga diajak menikmati kuliner tradisional khas seperti pempek, tekwan, model, dan pindang patin. (Ara_Humas)