FKH UGM Ajak Warga Sindon Budidaya Burung Kenari

mepnews.id – Departemen Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengabdian kepada masyarakat Dusun Sindon, Selomartani, di Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui pengembangan breeding burung Kenari sebagai sumber penghasilan tambahan.

Drh Sitarina Widyarini MP PhD, ketua Departemen Patologi, mengungkapkan breeding adalah salah satu pilar utama usaha budidaya kenari karena terkait dengan penyediaan bibit sesuai standar. “Jika bibit kenari yang sesuai standar tersedia dalam jumlah cukup, usaha budidaya kenari dapat berjalan kontinu,” kata Sitarina dalam keterangan kepada wartawan, 14 September 2024.

Sitarina menjelaskan, kegiatan pengabdian ini melibatkan beberapa dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa koasistensi, serta lima perwakilan warga Dusun Sindon. Kegiatan didanai oleh skema hibah pengembangan Departemen Fakultas Kedokteran Hewan.

“Kami memberikan materi penyuluhan terkait breeding burung kenari, dilanjutkan penyerahan paket breeding sejumlah 12 kenari jantan maupun betina, sangkar, dan pakan,” katanya.

Haryanto, perwakilan warga Dusun Sindon, mengaku senang mendapat paket bantuan breeding. Ia berharap bibit kenari yang diberikan bisa berkembang dengan baik. “Semoga ke depan akan semakin banyak program sejenis sehingga lebih banyak masyarakat terbantu.”

Kenari merupakan jenis burung berkicau yang banyak digemari pecinta burung. Kenari dipelihara untuk dinikmati suara serta keindahan bulunya. Budidaya kenari banyak dilirik karena memiliki peluang bisnis dengan harga jual mulai Rp 150.000 hingga jutaan rupiah.

Budidaya kenari relatif mudah. Bahkan, burung ini tidak membutuhkan tempat luas. Hanya dengan sangkar 40×40 cm, kenari sudah dapat dikembangbiakan. Perawatannya tidak serumit burung berkicau lain seperti cucak rawa ataupun murai batu.

Burung kenari terbagi menjadi empat jenis; kenari postur, kenari warna, kenari penyanyi, dan kenari hybrid.

Kenari postur unggul pada tubuhnya yang berbentuk panjang, kecil, dan bentuk bulat. Tak jarang, postur ini dijadikan aspek penilaian dalam kontes burung kenari. Kenari warna, atau color bred canary, adalah hasil rekayasa genetika untuk menghasilkan warna bulu unik dan menarik. Kenari penyanyi memiliki kemampuan berkicau hampir sama dengan burung beo. Kenari ini memiliki keunggulan menghasilkan suara dengan nada dan tempo unik. Kenari hybrid hasil persilangan dari berbagai jenis kenari untuk mendapatkan keturunan dengan banyak sifat unggul sesuai keinginan peternak. (Triya Andriyani)

Facebook Comments

POST A COMMENT.