Ajakan Presiden BEM Unair saat Hari Sumpah Pemuda

mepnews.id – Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Mengenai makna dan esensi dari Hari Sumpah Pemuda, Anang Jazuli Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga menyerukan Pemuda masa kini jangan apatis.

Anang Jazuli

Anang, sebagai representasi pemuda masa kini, menjelaskan Sumpah Pemuda merupakan proses rangkaian panjang gerakan pemuda sebelum kemerdekaan. Gerakan tersebut dimulai dari tahun 1908.

“Dahulu para pemuda sudah melakukan gerakan namun masih bersifat kedaerahan. Misalnya Jong Java, Jong Sunda, Ikatan Mahasiswa Kedokteran. Mulai tahun 1908, Budi Utomo mulai berusaha mempersatukan gerakan tersebut hingga tercetusnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928,” terang Anang.

Jika kekuatan pemuda bisa dikonsolidasikan tanpa melihat perbedaan, akan membawa perubahan besar.

Sekarang, pada tahun politik yang kian memanas menjelang Pemilu 2024, anak muda tidak boleh apatis. Berkaca pada Hari Sumpah Pemuda, mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik tetapi juga sebagai subjek.

“Anak muda tidak boleh sekadar menjadi objek politik, artinya pemuda tidak hanya dikapitalisasi suaranya. Apalagi saat ini, Gen Z suaranya ada 22 sampai 25 persen untuk pemilu 2024,” tutur ia.

Anang melanjutkan, pemuda harus menyuarakan isu-isu yang berkaitan langsung tentang pemuda khususnya kepada peserta pemilu 2024. Mulai dari isu tentang lapangan pekerjaan, biaya pendidikan, industri kreatif, hingga kebebasan berpendapat.

Saat ini, banyaknya populasi membuat pemuda Indonesia memiliki peluang besar untuk membawa perubahan yang besar. Namun, terdapat tantangan yang harus diatasi bersama.

“Misalnya, tantangan berupa egosentris dari suatu kalangan yang bisa menjadi penghambat. Oleh karena itu, kita harus menghadapi hal tersebut bersama-sama demi perubahan Indonesia yang lebih baik,” kata Anang. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.