mepnews.id – Saat Wakil Wali Kota Surabaya, Ir Armuji, menyaksikan peluncuran maskot Surabaya Grammar School dan penampilan siswa SD merayakan 14 tahun sekolah itu, justru siswa kelas 7 dan 8 SMP sibuk mengasah mental dan naluri berbisnis.
Di tengah gempita perayaan di lantai 3 V Junction Ciputra World pada 5 Mei 2023, para siswa SMP SGS itu berada di belakang meja dan menghadap sejumlah pembeli. Ya, mereka mengelola 11 stand bazaar untuk menjual produk. Sepuluh stand menjual makanan, satu stand menjual non-makanan.
Alicia dan Kezia, misalnya, langsung meramu dan menyajikan sushi kreasi mereka di meja. Dua produk kreasi mereka, yakni chicken teriyaki dan crab stick, dijual dengan harga Rp 25.000. “Bazar ini menantang kami untuk bisa jualan,” kata Alicia.

Suasana bazar yang meriah.
Di sebelah stand mereka, ada stand yang dikelola Jacky dan Ezra. Karena meja sebelahnya ada produk makanan, mereka menjual minuman sebagai pelengkap. Jacky dan Ezra menjual milkshake seharga Rp 17.000. “Saya suka aktivitas ini. Saya bisa mendapatkan experience langsung saat menghadapi pembeli,” kata Ezra.
Di meja seberang, ada Matthew, Seba dan Winston. Mereka menjual chocolate milk seharga Rp 15.000 dan caramel coffee seharga Rp 20.000. Tak hanya diam, mereka juga agresif menjajakan minuman pada pengunjung.
Seba sambil tersenyum mengaku, “Saya sempat stress. Ini pengalaman pertama saya. Takut nggak laku. Tapi saya menikmatinya. Seperti berjualan sungguhan.”
Ashlee, Liang Bin dan Eugene menjual hotdog Rp 15.000 dan fanta fruit Rp 20.000. Ashlee mengaku tertantang karena bisa berinteraksi langsung dengan konsumen dalam bazar ini.
Bazar ini, menurut Esti D. Purwitasari selaku principal SMP SGS, adalah ajang latihan bagi anak-anak untuk mengasah life skill yang bermanfaat. “Meski sederhana, bazar ini mengajarkan prinsip-prinsip manajemen marketing.”
Ya, karena di bazar ini para siswa melakukan eksekusi (executing) di pasar nyata secara langsung. Sebelumnya, para siswa membuat perencanaan (planning). Mereka membahas apa yang akan dijual, bagaimana cara menyiapkannya, membuat video promosinya, dan lain-lain. Setelah bazar, para siswa juga melakukan evaluasi (evaluating) hasil. Untuk bahan evaluasi, mereka mencatat jumlah penjualan dan reaksi konsumen.