Londo Kampung: Jangan Malu Menggunakan Bahasa Daerah

mepnews.id – Pada Sabtu 19 Februari 2022, Lingua Franca Community melaksanakan kegiatan Surabaya-Sydney Language Festival 2022. Mengusung tema “Merayakan Keragaman Berbahasa”, acara ini dilaksanakan virtual melalui Zoom dan diikuti kurang lebih 100 orang baik dari Indonesia maupun Australia.

Pembicara utamanya Dave Jephcott, Youtuber asal Australia yang lebih akrab dikenal sebagai Londokampung karena tinggal di Surabaya. Cak Dave bercerita tentang suka dukanya hidup di Indonesia sebagai seorang berkewarganegaraan Australia.

Di hadapan audiens dari Australia, ia juga bercerita bagaimana serba-serbi perbedaan budaya di Surabaya yang cukup berbeda dari Melbourne, kampung halamannya. Di akhir materi, Dave berpesan kepada pemuda Indonesia untuk tidak malu menggunakan bahasa daerah sembari meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Surabaya-Sydney Language Festival memiliki sesi lain berupa presentasi bahasa oleh para penutur asli. Sesi ini bertujuan memberikan edukasi kepada audiens tentang keanekaragaman bahasa yang ada di dunia.

Pada edisi kali ini, ada tujuh presenter bahasa yang melakukan presentasi yakni Januarisdi (Minangkabau), Alan Downes (Sansekerta), Devina Kaul (Dogri), Jonathan Cooper (Esperanto), Muhammad Abid (Arab), Sayed Nabi (Persia), serta Adam Levy (Ibrani). Seluruh presenter bahasa adalah para relawan yang menyajikan materi berisi keunikan bahasanya masing-masing.

Dalam acara ini, hadir pula Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia, Fiona Hoggart. Dalam sambutan singkatnya, Hoggart mengungkapkan kebanggaannya untuk bisa hadir di acara ini. Baginya, Surabaya-Sydney Language Festival adalah ajang pertama yang dihadiri dalam kapasitasnya sebagai Konsulat Jenderal baru. Menurut Fiona, acara ini membuatnya lebih semangat mencari tahu lebih lanjut tentang Indonesia dan seluk-beluk budayanya.

Acara ditutup dengan presentasi dari Greg Cooper, linguis dari Australia, mengenai bahasa-bahasa lokal Australia. Dalam sesinya, ia bercerita Australia memiliki kasus kepunahan bahasa yang cukup tingi. Dari 402 bahasa lokal, 175 bahasa atau nyaris separuh dari keseluruhan bahasa sudah punah. Greg berpesan kepada audiens untuk berpartisipasi dalam melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada di sekitar kita.

Lingua Franca Community merupakan organisasi berbasis di Surabaya yang diprakarsai Ario Bimo Utomo, dosen Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur beserta sejumlah mahasiswanya. Ario alumnus University of Sydney, Australia. Atas pengalamannya menjadi relawan pada sejumlah festival budaya di Sydney, ia terinspirasi mendirikan Surabaya Language Festival pada 2018 bersama sejumlah mahasiswanya di program studi Hubungan Internasional.

Tahun ini adalah edisi keempat terselenggaranya Surabaya Language Festival. Namun, sejak 2021, acara ini berkolaborasi dengan Language Festival Association, sebuah organisasi nirlaba dari Sydney, Australia, yang bergerak di bidang konservasi bahasa. Atas komitmennya untuk menjalin hubungan antarmasyarakat antara Indonesia dan Australia, Surabaya-Sydney Language Festival mendapatkan hibah dari Australia Awards melalui Alumni Grant Scheme.

Ketua panitia Surabaya-Sydney Language Festival, Anggi Kunjaini Putri, berharap acara ini bisa menjadi kontribusi terhadap pelestarian bahasa-bahasa dunia. Menurut Anggi, peradaban yang besar dan modern tidak akan melupakan bahasa mereka. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.