Safari Literasi GolAGong Singgah di Surabaya

mepnews.id – Pagi akhir Januari 2022, pelataran Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Provinsi Jawa Timur tampak beda. Tidak tampak kendaraan parkir di pelataran Gedung di Jalan Menur Pumpungan Nomor 32 Surabaya itu. Semua parkir di luar.

Halaman parkir diubah menjadi display pameran. Tampak mobil dinas Perpusnas yang dipakai bersafari oleh Duta Baca Indonesia GolAGong, mobil berlogo Rotary, mobil berlogo PAUD, hingga jajaran lukisan. Di gazebo-gazebo juga juga tampak beberapa orang beraktivitas.

Rupanya, ada acara bertajuk ‘Gerakan Literasi Jawa Timur; penyerahan gazebo kolaborasi budaya dan Teknologi.’ Acara ini dihadiri Pj Sekda Prov Jatim Wahid Wahyudi dan Duta Baca Indonesia GolAGong. Undangan lain yang hadir dari GPMB, IPI, lembaga lain, dan masyarakat umum.

Tiat S. Suwardi, Kepala Dinas Perpusip Jatim, dalam laporannya menungkapkan pihaknya mendorong peningkatan kegemaran membaca di masyarakat. Meningkatkan minat masyarakat untuk membaca. Harapannya, Ini turut meningkatkan indeks kecerdaaan masyarakat.

Ia juga mengungkapkan, salah satu sarana untuk mengembangkan minat baca adalah gazebo-gazebo dari CSR dari PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, Bank Jatim, serta sumbangan dari Rotary Surabaya Persada. Selain tempat duduk, gazebo-gazebo itu dilengkapi piranti teknologis panel surya.

Wahid Wahyudi, saat memberika sambutan, mebgatakan, “Gerakan literasi Jatim ini sangat penting. SDM unggul adalah modal kemajuan bangsa. Untuk membangun SDM yang unggul, satu-satunya cara adalah lewat pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh tingkat literasi.”

Ia membandingkan, Indonesia lebih dulu merdeka tapi minat baca masyarakat kita lebih rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga. “Akibatnya, kita kalah dalam berbagai hal. Singapura, misalnya, sudah memiliki pendapatan per kapita sepuluh kali lipat Indonesia.”

Sementara, banyak penelitian yang menunjukkan potensi kemajuan Indonesia jika SDM dibina dengan benar. PwC bahkan meramalkan pada tahun 2050 kekuatan ekonomis Indonesia akan berada di posisi keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Prof Suparto Wijoyo, pakar hukum dari Universitas Airlangga, tidak sependapat dengan hasil-hasil survei yang menyatakan tingkat literasi orang Indonesia rendah. Ia justru menyebut kita sudah jauh lebih maju daripada negara-negara lain zaman dulu.

Ia lalu memberi bukti candi Borobudur yang dibangun raja-raja dari Wangsa Syailendra pada abad ke delapan. “Bangunan semegah itu tidak mungkin ada jika penduduk zaman itu tidak paham literasi. Pembangunan secara bertahap menunjukkan prinsip berkesinambungan. Pemilihan lokasinya menunjukkan nenek moyang kita sangat kenal dengan ilmu tanah, perairan, dan lain-lain. Borobudur juga dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Jadi, saat datang ke Borobudur, jangan sekadar selfie. Pelajari juga ilmu yang dikandungnya.”

GolAGong juga mengisahkan Safari Literasi yang dijalaninya dari Serang hingga Kupang. Menurutnya, tidak hanya Perpustakaan Nasional yang terlibat dalam safari ini. Di daerah-daerah, ia menggandeng mitra lokal untuk menggalakkan literasi. Misalnya, di kota Tegal, mitra utamanya Polres. Di Jawa Timur, ia menggandeng Iqro Semesta untuk hadir di enam kota.

Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Jawa Timur diawali di Kota Tuban pada 25 Januari. Safari dilanjutkan di Magetan pada 27 Januari, di Wonosalam (Jombang) pada 29 Januari, dan Mojokerto pada 30 Januari.

Setelah di Surabaya pada 31 Januari, safari dilanjutkan ke Probolinggo pada 3 Februari, Batu 4 Februari, Jember 5 Februari, Bondowoso 6 Februari, dan Banyuwangi 8 Februari. Setelah itu, GolAGong menyeberang ke Bali.

Facebook Comments

Comments are closed.