mepnews.id – Alisya Mellynar, mahasiswa D4 Pengobat Tradisional, Fakultas Vokasi (FV), Universitas Airlangga (Unair), meraih medali emas wushu dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Merauke, Papua. Medali emas itu untuk nomor taolu kombinasi taiji quan/taiji jian pada 30 September 2021.
Si pendatang baru di pelatnas wushu ini meraih nilai tertinggi 9.68 di nomor taiji tangan kosong yang diakumulasikan dengan skor 9.67, yang ia raih di nomor taiji pedang pada hari sebelumnya. Maka, ia menyumbang emas kedua bagi Jatim di cabang wushu.
Alis mengaku dia tidak menduga akan membawa pulang medali emas. Maka, ia sangat senang dapat meraih prestasi tersebut. Ini menjadi medali emas pertama bagi Alis pada ajang PON. “Saya baru kali ini mengikuti PON, sehingga tidak memiliki target untuk naik podium,” tutur mahasiswa angkatan 2019 tersebut.
Sebelum ikut PON, Alis rutin latihan di tingkat daerah di Surabaya maupun pada program pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Jakarta. Segala bentuk latihan yang dilakukan Alis berdasarkan arahan sang pelatih.
Alis bercerita, awal mengikuti wushu saat usianya 10 tahun karena ajakan kakak sepupunya. Tiga tahun lebih berjalan, tepatnya pada 2014, dia mulai serius menggeluti dan berhasil memperoleh peringkat empat pada ajang kompetisi di Yogyakarta.
“Orang tua terus mendukung saya dan selalu mengantar saya latihan. Tiga tahun berlalu, saya memutuskan lebih serius karena saya juga ingin menjadi anak yang berguna bagi orang tua,” cerita Alis.
Sebelumnya, Alis telah berhasil memperoleh beberapa prestasi antara lain; Kejurnas Wushu Junior dan Senior di Semarang tahun 2017, Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Piala Raja Sultan Hamengkubuwono X) di DI Yogyakarta tahun 2018, serta Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Babak Kualifikasi PON 2020) di Bangka Belitung.