mepnews.id – Pandemi COVID-19 membuat orang melakukan perubahan gaya hidup, termasuk memakai masker setiap keluar rumah atau bertemu orang lain. Pemakaian masker ini untuk perlindungan dari risiko tertular dan menularkan penyakit. Akan tetapi, meski telah memasuki tahun kedua pandemi, masih banyak orang salah memakai masker. Diansanto Prayoga SKM MKes, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan masker bisa bekerja efektif.
Pertama, masker harus diganti masker tiap empat jam. Diansanto mengingatkan, setiap orang perlu selalu membawa masker cadangan ketika keluar rumah. “Salah satu kelalaian adalah memakai kembali masker yang sudah dipakai dengan alasan eman karena baru dipakai sekian menit atau satu jam. Walau baru dipakai sebentar, kita tidak tahu apakah lapisan luar masker itu sudah terpapar virus atau belum. Jadi, saya sarankan untuk selalu mengganti masker setelah keluar atau berada di keramaian.”
Dalam webinar bertajuk Aspek Masker: Analisis Perilaku Kebersihan Masker, ia juga mengingatkan untuk beli masker medis sesuai standar dan surat ijin edar. Menurutnya, gaya hidup memakai masker akhirnya membuat pasar saling bersaing menjual masker dengan harga lebih murah namun tidak sesuai standar. Oleh itu, dia memperingatkan untuk selalu ngecek label atau keterangan ijin edar di setiap kemasan box masker sebelum membelinya.
Kemudian, Dian menasihatkan apabila olahraga dilakukan bersama orang lain maka pemakaian masker tetap perlu dilakukan. Akan tetapi, jika kita berolahraga sendirian dan tempatnya dirasa aman, maka boleh menurunkan masker. “Misalnya, saat bersepeda rame-rame. Titik lengahnya ialah setelah muter-muter sepedaan biasanya kita berhenti sejenak ngumpul untuk makan bersama. Nah, ini yang harus hati-hati dan perlu diperhatikan keamanannya.”
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tetap memakai masker ketika berbicara. Meskipun sudah saling percaya bahwa kondisi lawan bicara itu sehat, masker tetap harus dipakai untuk mengurangi risiko.
“Hal penting lainnya, jangan menggabungkan dua masker medis sekaligus. Masker medis tidak dirancang untuk digunakan secara bersamaan dua lapis. Gunakanlah masker medis sebagai lapisan dalam baru kemudian dilapisi masker kain di luarnya,” pesannya mengakhiri penjelasan.