UPN V Jatim Garap Besek Desa Tegaren

MEPNews.id – Tim dosen dan mahasiswa UPN ‘Veteran’ Jawa Timur menggerakkan program Besek Untuk Kurban (Bekurban) 2020 di Desa Tegaren, Kabupaten Trenggalek. Program ini untuk membantu pemberdayaan aset budaya kerajinan besek bambu Desa Tegaren sekaligus mendukung gerakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.

Pada dasarnya, program ini menyalurkan besek yang diproduksi Desa Tegaren ke masjid dan mushola penyelenggara pemotongan daging kurban untuk kemudian dijadikan kemasan daging kurban menggantikan plastik.

Tim UPN V Jatim, takmir masjid, dan besek kurban Desa Tegaren.

Nampaknya, program Bekurban ini mendapatkan respon positif dari banyak pihak. Terutama dari para pengrajin besek bambu dan para penerima besek di berbagai masjid dan mushola.

Hasilnya, program ini menyumbangkan pendapatan dua kali lipat kepada para pengrajin besek dalam satu kegiatan perayaan Hari Raya Kurban.

Sementara itu, program Bekurban ini juga berhasil mendulang donasi lebih dari tahun sebelumnya walau harus berjibaku dengan masa pandemic COVID-19.

Desa Tegaren merupakan salah satu desa wisata penyangga destinasi pariwisata utama di Kabupaten Trenggalek. Secara geografis, desa ini di perbatasan antara Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo. Letak dan topografi desa yang berbukit membuat desa ini sejuk dan strategis untuk dijadikan desa wisata.

Desa Tegaren memiliki Embung Banyu Lumut yang selama ini jadi primadona pariwisata masyarakat Kabupaten Trenggalek.

Dalam konteks kepariwisataan, UPN ‘Veteran’ Jawa Timur telah mendampingi Desa Tegaren selama dua tahun untuk membangun dan mengembangkan pariwisata desa, termasuk pengembangan Embung Banyu Lumut.

Namun, selain aset fisik keberadaan embung, aset terbesar Desa Tegaren adalah kerajinan besek bambu. Bahkan Desa Tegaren terkenal sebagai salah satu desa produsen besek bambu di Kabupaten Trenggalek.

Kerajinan besek bambu ini dikerjakan 97% penduduk perempuan paruh baya di desa tersebut. Kerajinan besek bambu sendiri sudah seperti budaya yang mengakar di desa tersebut karena telah diturunkan dari generasi pendahulu penduduk sekarang.

Aset kebudayaan ini yang menjadi fokus pemberdayaan dan pengembangan strategi pariwisata Desa Tegaren saat ini. Dengan mengembangkan kerajinan besek bambu, maka pariwisata desa nantinya tidak hanya mengandalkan Embung Banyu Lumut sebagai atraksi utama. Tetapi juga bisa mengandalkan eduwisata besek bambu kepada para pengunjung.

(oleh: Megahnanda Alidyan Kresnawati dan Praja Firdaus Nuryandara)

Facebook Comments

Comments are closed.