Oleh: Moh. Husen
MEPNews.id—Bahwa ada yang jauh lebih penting dari baju, memang iya. Tapi jangan sampai kita pergi ke warung kopi tak memakai baju. Apalagi pinjam uang ke bank tanpa borg atau jaminan. Kepala ada rambutnya saja penting. Bayangkan jika kepala manusia laki dan perempuan sedunia gundul semua tanpa rambut karena dianggap rambut tak penting?
Penting dan tidak penting bagi orang bisa berbeda-beda. Terkadang banyak orang berlindung dengan topeng: “Hendaknya kita menghormati perbedaan!” untuk melegetimasi kebenaran versi masing-masing. Sungguhpun terkadang perbedaan yang dimaksud sangat jauh dan berseberangan dengan naluri dan akal sehat kemanusiaan.
“Ya Allah, betapa pentingnya petunjukMu,” gumam seorang penikmat kopi hitam.
“Sangat mengerikan sekali orang-orang yang tersesatkan, orang-orang yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu tapi merasa paling tahu. Robbi zidni ilma warzuqni fahma… Robbana dholamna anfusana wa illam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosirin…” ia mengucapkan itu dalam batinnya.
“Orang jaman sekarang ini,” lanjutnya, “dipuji sedikit saja yakin betul dengan pujiannya. Dapat gelar sarjana yakin betul ilmunya sepadan dengan gelar sarjananya. Kalau dikasih tahu langsung oleh Tuhan untuk ketemu Aku harus lewat Sini, yakin betul ketemu Tuhan karena tahu informasi lewat Sini dan tak ada sedikitpun keraguan jangan-jangan karena perkenan kemurahan Tuhan.”
“Ibadah jenis apapun kalau dinilai sangat teliti dan sangat sungguhan oleh Tuhan, semua manusia tak akan ada yang lulus. Yang ada cuma kasih sayang dan kemurahan Tuhan saja sehingga ia sampai kepada surgaNya dan keselamatanNya. Pokoknya sama Tuhan itu cinta saja.” Katanya, menirukan “fatwa” Emha Ainun Nadjib yang ia lihat di YouTube saat Syawalan di UNY dua tahun yang lalu.
Semua kata-katanya itu ia ucapkan ke dalam dirinya sendiri agar menyatu dan meresap ke dalam dirinya sendiri. Semacam menceramahi dirinya sendiri. Kalau menceramahi orang lain bisa-bisa ia ditertawakan: “Tukang ngopi dan banyak hutangnya gitu kok berceramah, hahahaha….”
Tukang ngopi bisa penting bisa tak penting. Dan yang terpenting, kata tukang ngopi, menjelang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 9 Desember 2020 nanti ialah hadirnya tukang penyebar kedamaian, kerukunan dan kedewasaan ditengah ramainya perbedaan.
Banyuwangi, 7 Juli 2020