Oleh: Alzalea Sabrina Khairunisa Rahmadani
SDN Tawanganom 2, Magetan
MEPNews.id – Aku bersekolah di SDN Tawanganom 2, yang beralamat di Jalan Timor No. 47 Magetan. Di sekolahku ada kegiatan yang aku sukai, yaitu kewirausahaan. Kegiatannya membuat telur asin. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan sebelum liburan semester 1 yaitu Sabtu 21 Desember 2019. Hari itu masing-masing anak kelas 4, 5, dan 6 membawa dua butir telur bebek, batu bata merah yang sudah dihaluskan, dan garam halus.
Cara membuatnya, cuci telur bebek lalu pilih yang bagus. Bagaimana caranya? Telur yang bagus berada di dasar air. Telur yang mengambang tidak layak digunakan. Setelah didapatkan telur yang layak, maka gosoklah kulitnya dengan amplas untuk membuka pori-porinya. Menggosoknya harus hati-hati agar telur tidak pecah.
Kemudian, bubuk batu bata merah dimasukkan ke dalam bak, dicampur dengan garam, ditambahkan air secukupnya. Aduk rata agar tercampur sempurna.
Setelah itu, bungkus telur bebek dengan campuran batu bata merah dan garam. Taruh di kardus kosong. Tunggu 12 hari agar asin dari batu bata merah yang dicampur dengan garam bisa meresap melalui pori kulit telur. Setelah 12 hari, keluarkan telur dari dalam kardus dan lepaskan lapisan batu bata merah yang dicampur garam. Cuci telur hingga bersih, lalu kukus dalam panci hingga matang.
Setelah matang, telur asin bebek dibagikan kepada seluruh siswa SDN Tawanganom 2 saat penerimaan raport. Kami makan bersama-sama telur asin buatan kami sendiri. Rasanya enak, yaitu asin, gurih dan ‘masir’. Kami merasa bangga bisa membuat telur asin dengan bimbingan guru kami.
Selanjutnya, setiap Sabtu kami membuat telur asin. Setelah matang, kami distribusikan telur-telur asin itu ke kantor kelurahan dan warung-warung dekat sekolah kami.
Aku yang bertugas menjual telur asin ke kantor Kelurahan Tawanganom. Di sana Bapak Kepala Kelurahan Tawanganom memborong telur asin kami. Wah, sungguh senang sekali.
O, ya. Kami menjualnya dengan harga Rp 3.000,00 per butir. Jika beli minumal 10 butir, kami jual dengan harga Rp 2.700,00.
Kata guruku, tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak sejak kecil. Bukan hanya untuk mencari uang, melainkan untuk melatih kemandirian dengan mengandalkan kreativitas.
Kami di sini juga belajar mengelola uang hasil penjualan telur asin. Uang itu kami belikan lagi telur bebek, dan kami olah menjadi telur asin.
Telur asin kami sangat enak; cocok untuk lauk makan.
Jangan lupa beli telur asin kami, ya. (*)