125 Anak Magetan Menulis Buku Antologi

Wartawan senior Parni Hadi (duduk), bersama Bupati Suparwoto (berdiri), memberi semangat pada anak-anak untuk menulis. Anak-anak Magetan ini bertekad menulis buku.

MEPNews.id – Kabupaten Magetan di Jawa Timur semakin mengukuhkan diri menjadi kawasan literasi. Selain sudah melahirkan sejumlah penulis terkemuka, anak-anak pun siap menghasilkan buku. Itu terbukti dengan workshop menulis untuk 125 anak yang digelar di Wisma PGRI 7 Januari 2019 dan didukung Lembaga amil zakat YDSF.

Anak-anak dari berbagai SD di Magetan itu ingin menyusul jejak novelis Oki Mandasari, wartawan Dahlan Iskan, serta penulis top lain kelahiran Magetan. Maka, dengan tema ‘Anak Indonesia Cinta Menulis Buku’ dan dengan bimbingan para guru serta arahan dari trainer Teguh Wahyu Utomo, mereka membuat tulisan untuk dibukukan dalam bentuk antologi.

Suprawoto, Bupati Magetan, saat membuka acara mengingatkan pada semua pihak tentang anak yang sukses. Menurutnya, anak yang pintar itu tidak harus yang nilai matematikanya 10 atau nilai IPAnya sangat bagus. Juga, sukses itu tidak harus menjadi dokter.

“J. K. Rowling itu sukses besar sebagai pengarang. Awalnya ia hidup susah. Tapi, begitu karakter Harry Potter tercipta, ia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia,” kata bupati yang juga kolumnis di sejumlah media massa itu. “Jadi, menulis pun bisa membuat orang sukses besar.”

Di sela workshop, tiba-tiba datang tokoh pers nasional Parni Hadi. Mantan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi kantor berita ANTARA dan Direktur Utama LPP RRI itu berpidato sekitar 15  menit untuk menyemangati anak-anak menulis dan menjanjikan hadiah bagi tulisan yang menarik.

Dalam workshop, para peserta diberi tips untuk bisa menulis dengan baik. Antara lain, menulis berdasarkan pengamatan seluruh indera. Lalu, menulis berdasarkan penalaran. Maka, saat itu juga para peserta mempraktikannya. Mereka menuliskan berbagai tema terkait kehidupan sehari-hari di Magetan.

Supriadi, ketua panitia, mengatakan, “Menulis itu membuat segar pikiran dan rasa peka yang mendalam dengan makna.”

Indarti, salah satu penggerak literasi Magetan, mengungkap workshop untuk anak SD ini rangkaian gerakan literasi di sektor pendidikan.

“Sebelumnya, sudah terbit buku berjudul Guru Magetan Menulis. Sekarang terus digelar serangkaian pelatihan menulis. Nanti pihak lain juga berkesempatan menulis buku,” kata guru SD ini. (*)

Facebook Comments

Comments are closed.