Foto : Ilustrasi
MEPNews.id – Jika selembar daun kering yang jatuh itu pasti atas izin dan perintah Allah. Maka untuk setiap urusan kita sebagai manusia, entah soal rezeki, soal jodoh, atau bahkan soal nasib serta segala macam urusan kita lainya niscaya telah dan pasti melewati mekanisme atas seizin Allah.
Itu artinya, di setiap kejadian yang kita alami, pada dasarnya telah tertulis di Lauhul Mahfud. Tidak satu pun ada yang terlewat dari ketentuan Allah.
Oleh sebab itu, pola pemahaman pada prinsip demikian, haruslah benar-benar tertancap dalam pikiran. Sehingga saat kita tengah menjalani setiap ritus kehidupan ini tidak lagi kerap dilanda keragu-raguan. Kita semestinya harus terus menaruh yakin dan tak memberikan sedikit pun tempat bagi mental pesimis bersemayam dalam pikiran. Kita tidak perlu menaruh sedikit pun pesimis atas apa yang kita perbuat. Kita wajib optimis, hidup yang sekali ini penting menjadikan optimis sebagai sikap mental.
Tugas kita sebagai manusia hanyalah berproses, terus berproses tiada henti sampai kematian kelak datang. Setiap proses adalah keniscayaan.
Untuk itu, supaya laku proses yang tengah kita lakukan hari ini dapat berjalan langgeng kemudian ajeg secara terus menerus, maka kita mesti membungkus setiap proses itu dengan pigora keyakinan. Kita wajib yakin di setiap proses yang kita lakukan pasti di lihat oleh Allah sebagai sesuatu yang patut diberi ganjaran.
Saya ingat betul kalimat milik Cak Nun, bila oleh Allah bukan hasil yang di lihat tapi Allah akan melihat proses yang kita lakukan.
Sementara itu, bila konteks melatih yakin ini coba saya kaitkan dengan konsep berjamaah di Kebun Berkah DeDurian Park, maka hal ini tentu berkorelasi pada satu visi bersama untuk memakmurkan bumi Allah.
Di situ, setiap jamaah diharapkan bisa menyatukan visi dengan satu frekuensi yang sama. Lalu demi mencapai visi tersebut maka konsep berjamaah disodorkan oleh DeDurian kepada umat. Dan kita sebagai pribadi Muslim mesti punya keyakinan bila visi itu dapat tercapai.
Sebab tujuan itu bukan hanya berhenti di dunia, tetapi demi serta kita berharap bisa langgeng lalu kita panen hasilnya kelak di akhirat. Jadi, panen di dunia berupa benefit tetap dapat. Lalu keuntungan akhirat pun kita peroleh. Bismillah.(Aditya Akbar Hakim)